Abstract :
Kegiatan pemberaian batuan merupakan salah satu kegiatan penting dalam
suatu operasi penambangan maupun pekerjaan sipil. Pada prinsipnya, mekanisme
pemberaian batuan dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu pemberaian batuan dengan
metode mekanis (penggalian bebas dan penggaruan) dan pemberaian batuan
dengan metode pengeboran dan peledakan. Studi awal penentuan sistem
pemberaian batu sekis di Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah dilakukan untuk menentukan metode pemberaian serta
rekomendasi alat yang tepat untuk massa batuan di daerah tersebut.
Data yang dibutuhkan untuk menentukan klasifikasi pemberaian batuan
antara lain kecepatan rambat gelombang seismik, spasi bidang diskontinu, tingkat
pelapukan batuan, orientasi bidang diskontinu, kondisi bidang diskontinu, dan
Rock Quality Designation (RQD) yang diperoleh dari hasil pengukuran dan
pengamatan di lapangan. Data yang diperlukan dari hasil pengujian di
laboratorium yaitu sifat fisik batuan meliputi massa jenis, berat jenis, kadar air,
porositas, dan angka pori serta sifat mekanik batuan meliputi kecepatan rambat
gelombang ultrasonik, kuat tekan uniaksial, kuat tarik, point load index,drilling
rate index dan abrasivitas batuan.
Hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan didapatkan RQD dengan
metode scanline sebesar 70,83 %, spasi bidang diskontinu sebesar 0,09 m,
kecepatan rambat gelombang seismik di lapangan untuk lapisan overburden
dengan kedalaman 0 - 1,8 m sebesar 797,72 m/s, dan kecepatan rambat
gelombang seismik untuk lapisan batu sekis sebesar 2323,03 m/s. Hasil pengujian
di laboratorium didapatkan nilai rata-rata kecepatan rambat gelombang ultrasonik
sebesar 4220,60 m/s, nilai rata-rata kuat tekan uniaksial sebesar 4,90 MPa, nilai
rata-rata kuat tarik sebesar 0,87 MPa, nilai rata-rata point load index sebesar 0,65
MPa, nilai drilling rate index sebesar 53,87, dan nilai abrasivitas batuan sebesar
47,20 %.
Pemberaian lapisan over burden dengan kedalaman 0 - 1,8 m dapat
dilakukan dengan metode gali bebas sedangkan pemberaian lapisan batu sekis
dapat dilakukan dengan metode penggaruan. Penggaruan batu sekis dapat
dilakukan dengan menggunakan Bulldozer CAT D8R Single Shank Ripper atau
Komatsu D155A Giant Ripper.
Rock breaking is one of important activities in a mining operation and
civil works. In principle, the mechanism of rock breaking can be divided into two
types: rock breaking with mechanical methods (free digging and ripping) and
rock breaking by drilling and blasting method. Location of rock breaking
research on schist in the Kebon, Bayat Region, Klaten, Central Java Province.
To determine the classification of rock breaking include seismic wave
velocity, discontinuous spacing, rock weathering level, the orientation of the
discontinuous, discontinuous conditions, and Rock Quality Designation (RQD)
datas obtained of the measurements and rock mass characterization. The datas
from the results of laboratory tests are density, specific gravity, water content,
porosity and void ratio and mechanical properties of rocks include the ultrasonic
velocity, uniaxial compressive strength, tensile strength, point load index, drilling
rate index and abrasiveness of rocks.
The results of rock mass characterization such as RQD obtained by
scanline method is 70.83%, space discontinuous field is 0.09 m, seismic velocity
in the ground for overburden layer with a depth at 0 to 1.8 m is 797.72 m/s , and
the seismic velocity for schist layer is 2323.03 m/s. Results of laboratory tests
obtained average value of ultrasonic wave velocity is 4.220.60 m/s, the average
value of the uniaxial compressive strength is 4.90 MPa, the average value of
tensile strength is 0.87 MPa, the average value of point load index is 0.65 MPa,
drilling rate index value is 53.87, and the rock abrasiveness value is 47.20%.
Overburden layer with a depth to 1.8 m can be breaking with free digging
method and schist layer can be breaking by ripping method. Schist ripping can be
done using CAT D8R Bulldozer Impact Single Shank Ripper or Komatsu D155A
Giant Ripper.