Abstract :
Kenaikan harga BBM dan besarnya biaya operasional perusahaan menjadi
faktor penyebab kesehatan keuangan perusahaan jasa transportasi terganggu. Hasil
pengamatan awal menunjukkan bahwa meskipun dari tahun ke tahun perusahaan
jasa angkutan mengalami perkembangan dalam jumlah armada angkutan yang
dimiliki, namun secara keuangan perusahaan-perusahaan tersebut belum dapat
dikatakan sehat secara finansial. Kondisi semacam ini hampir merata dialami oleh
semua perusahaan jasa angkutan yang ada di Boyolali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan
dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan jasa transportasi di Boyolali
tahun 2006 sampai 2010.
Penelitian dilakukan di Boyolali. Populasi penelitian adalah semua
perusahaan jasa transportasi yang ada di Kabupaten Boyolali selama tahun 2006-
2010 dengan jumlah 15 perusahaan jasa angkutan. Penentuan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Sampel dalam penelitian
terdiri dari 5 perusahaan jasa angkutan yang dipilih berdasarkan kriteria inklusif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang berupa
laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) untuk laporan yang berakhir 31
desember 2010 yang diambil dari kelima perusahaan dalam penelitian, yaitu
laporan keuangan dari: 1) PO Sumber Tani; 2) PO Putra Barokah; 3) PO Sumber
Rejeki; 4) PO BM Putra; dan 5) PO Ikhsan Trans. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan yaitu analisis laporan
keuangan yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya
kebangkrutan pada sebuah perusahaan dengan menggunakan formula atau metode
yang dikembangkan oleh Altman.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Rasio keuangan mampu
memprediksi kebangkrutan pada perusahaan jasa transportasi di Boyolali tahun
2006 sampai 2010. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil Z-Score selama
tahun 2006 ? 2010 untuk 5 perusahaan jasa transportasi; 2) Perusahaan jasa
transportasi di Kabupaten Boyolali diprediksi dalam kondisi rawan bangkrut. Hal
ini diindikasikan dengan nilai Z-Score rata-rata sebesar antara 1,187 hingga 1,74
sehingga dikategorikan dalam kondisi rawan bangkrut.
Kata kunci: Rasio keuangan, kebangkrutan, perusahaan jasa transportasi