Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh langsung faktor pelatihan, kejelasan tujuan dan
dukungan atasan terhadap sistem akuntansi keuangan daerah dan pengaruh faktor pelatihan,
kejelasan tujuan dan dukungan atasan akan dapat meningkatkan konflik kognitif dan menurunkan
konflik afektif yang akan meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Responden
penelitian adalah pegawai negeri yang bekerja pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Pemerintah Kotamadya Yogyakarta. Sampel penelitian ini diambil dengan metode simple
random sampling, untuk mendapatkan sampel dari 100 responden dengan tingkat pengembalian
100%. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan pendekatan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor organisasi seperti pelatihan dan kejelasan tujuan
berpengaruh langsung terhadap sistem akuntansi keuangan daerah, hanya dukungan atasan yang
berpengaruh terhadap sistem akuntansi keuangan daerah melalui konflik kognitif dan hanya
dukungan atasan yang berpengaruh terhadap kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah melalui
konflik kognitif sehingga akan meningkatkan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Kata kunci: Faktor Perilaku Organisasi, Konflik Kognitif, Afektif Konflik, Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah.