PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN INFRA RED DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA BRONCHOPNEUMONIA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
SARI, TRIFENA JUNIA
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2023-01-31 08:10:09
Abstract :
Latar Belakang : Bronchopneumonia adalah jenis pneumonia yang merupakan infeksi akut terhadap saluran pernapasan bagian bawah paru-paru, yang secara anatomi mengenai lobulus paru mulai dari parenkim paru sampai perbatasan bronkus yang dapat ditimbulkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyebutkan bahwa pneumonia menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian bayi (23,8%) dan balita (15,5%). Tujuan : Bagaimanakah penatalaksanaan fisioterapi dengan infra red dan chest physiotherapy pada bronchopneumonia. Hasil : Penatalaksanaan fisioterapi dengan infra red dan chest physiotherapy pada bronchopneumonia telah dilakukan terapi selama empat kali, hasilnya adalah berkurangnya sesak napas dan sputum pada segmen posterior dari lobus kiri atas paru kanan. Kesimpulan : Penggunaan infra red, chest physiotherapy dan edukasi kepada pasien dapat mengurangi sesak napas dan sputum pada segmen posterior dari lobus kiri atas paru kanan. Keberhasilan terapi juga membutuhkan kerja sama yang baik antara pasien dan terapis.
Latar Belakang : Bronchopneumonia adalah jenis pneumonia yang merupakan infeksi akut terhadap saluran pernapasan bagian bawah paru-paru, yang secara anatomi mengenai lobulus paru mulai dari parenkim paru sampai perbatasan bronkus yang dapat ditimbulkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyebutkan bahwa pneumonia menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian bayi (23,8%) dan balita (15,5%). Tujuan : Bagaimanakah penatalaksanaan fisioterapi dengan infra red dan chest physiotherapy pada bronchopneumonia. Hasil : Penatalaksanaan fisioterapi dengan infra red dan chest physiotherapy pada bronchopneumonia telah dilakukan terapi selama empat kali, hasilnya adalah berkurangnya sesak napas dan sputum pada segmen posterior dari lobus kiri atas paru kanan. Kesimpulan : Penggunaan infra red, chest physiotherapy dan edukasi kepada pasien dapat mengurangi sesak napas dan sputum pada segmen posterior dari lobus kiri atas paru kanan. Keberhasilan terapi juga membutuhkan kerja sama yang baik antara pasien dan terapis.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
