PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN INFRA RED DAN PROPIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA HEMIPARASE DEXTRA e.c STROKE NON HEMORAGIC
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
STIANINGSIH, DWI LARAS
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2023-01-30 07:20:34
Abstract :
Latar Belakang: Hemiparese adalah suatu kelumpuhan atau suatu kelemahan pada otot ? otot lengan tungkai dan otot wajah pada salah satu sisi tubuh. Kelumpuhan tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh lensi vascular unilateral di kapsula interna atau kontek motorik. Hemiparese alternans adalah kelumpuhan atau kelemahan otot ? otot lengan dan tungkai pada sisi kontera lateral terdapat lensi di batang otak dengan kelumpuhan otot yang di sarafi saraf otak ipsilateral setinggi lesi. Terapi yang diberikan pada kasus ini dengan menggunakan dengan infra red yang bertujuan untuk merileksasikan otot-otot AGA dan AGB dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation untuk menstimulasi saraf-saraf untuk menghasilkan gerakan yang normal serta mengembalikan fungsional aktivitas pada pasien serta menambah lingkup gerak sendi. Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam peningkatan kekuatan otot serta menambah lingkup gerak sendi dan peningkatan kemampuan fungsional dengan menggunakan modalitas infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation. Hasil: Penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation pada stroke non haemoragic telah dilakukan sesuai dengan standar operasional yang ada di RSUD Salatiga yang ditandai dengan adanya peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktifitas fungsional. Kesimpulan: Infra Red dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation pada pasien stroke non haemoragic ditemukan hasil adanya peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktifitas fungsional. Keberhasilan terapis juga membutuhkan kerja sama yang baik antara pasien dan terapis
Latar Belakang: Hemiparese adalah suatu kelumpuhan atau suatu kelemahan pada otot ? otot lengan tungkai dan otot wajah pada salah satu sisi tubuh. Kelumpuhan tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh lensi vascular unilateral di kapsula interna atau kontek motorik. Hemiparese alternans adalah kelumpuhan atau kelemahan otot ? otot lengan dan tungkai pada sisi kontera lateral terdapat lensi di batang otak dengan kelumpuhan otot yang di sarafi saraf otak ipsilateral setinggi lesi. Terapi yang diberikan pada kasus ini dengan menggunakan dengan infra red yang bertujuan untuk merileksasikan otot-otot AGA dan AGB dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation untuk menstimulasi saraf-saraf untuk menghasilkan gerakan yang normal serta mengembalikan fungsional aktivitas pada pasien serta menambah lingkup gerak sendi. Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam peningkatan kekuatan otot serta menambah lingkup gerak sendi dan peningkatan kemampuan fungsional dengan menggunakan modalitas infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation. Hasil: Penatalaksanaan fisioterapi dengan modalitas infra red dan propioceptive neuromuscular facilitation pada stroke non haemoragic telah dilakukan sesuai dengan standar operasional yang ada di RSUD Salatiga yang ditandai dengan adanya peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktifitas fungsional. Kesimpulan: Infra Red dan Propioceptive Neuromuscular Facilitation pada pasien stroke non haemoragic ditemukan hasil adanya peningkatan kekuatan otot dan peningkatan aktifitas fungsional. Keberhasilan terapis juga membutuhkan kerja sama yang baik antara pasien dan terapis
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
