PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN INFRA RED, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN TERAPI LATIHAN PADA CERVICALROOT SYNDROME SINISTRA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
Virya, Eleina Tripha
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2023-01-30 07:10:48
Abstract :
Latar Belakang : Cervical Root Syndrome atau sindrom akar saraf leher adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau penekanan akar saraf cervical. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri leher yang menyebar ke bahu, lengan atas dengan lengan bawah, paresthesia, dan kelemahan atau spasme otot. Gangguan yang terjadi pada Cervical Root Syndrome adalah adanya nyeri dibagian belakang leher sampai bahu, adanya penurunan lingkup gerak sendi, adanya penurunan kekuatan otot cervical. Terapi yang dilakukan pada kasus ini adalah Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Stretching. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi Latihan untuk mengurangi spasme, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pasien. Hasil : Setelah dilakukan terapi Selma 6 kali didapatkan spasme berkurang, bertambahnya Lingkup Gerak Sendi (LGS), peningkatan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional. Kesimpulan : Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi Latihan dapat mengurnagi spasme, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatnya kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional.
Latar Belakang : Cervical Root Syndrome atau sindrom akar saraf leher adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau penekanan akar saraf cervical. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri leher yang menyebar ke bahu, lengan atas dengan lengan bawah, paresthesia, dan kelemahan atau spasme otot. Gangguan yang terjadi pada Cervical Root Syndrome adalah adanya nyeri dibagian belakang leher sampai bahu, adanya penurunan lingkup gerak sendi, adanya penurunan kekuatan otot cervical. Terapi yang dilakukan pada kasus ini adalah Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Stretching. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi Latihan untuk mengurangi spasme, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pasien. Hasil : Setelah dilakukan terapi Selma 6 kali didapatkan spasme berkurang, bertambahnya Lingkup Gerak Sendi (LGS), peningkatan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional. Kesimpulan : Infra Red, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi Latihan dapat mengurnagi spasme, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatnya kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
