Abstract :
Latar Belakang : Infeksi pernapasan meruapakan penyakit akut yang paling banyak terjadi pada anak-anak diberbagai negara terutama di negara Indonesia. Menurut WHO (2018), memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15-20% pertahun pada golongan usia balita. Pada tahun 2018, jumlah kematian pada balita Indonesia sebanyak 151.000 kejadian, dimana 14% dari kejadian tersebut disebabkan oleh pneumonia. Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 ISPA mencapai 67% faktor resiko antara lain gizi kurang, ASI ekskusif rendah, polusi udara dalam ruangan, kepadatan, cakupan imunisasi campak rendah. Tujuan : Karya ilmiah ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi sederhana untuk mengoptimalkan jalan napas pada anak dengan ISPA di Desa Karangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Metode Penelitian : Studi kasus menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kasus pada anak yang mengalami ISPA dengan jalan nafas tidak efektif. Sampel studi kasus ini adalah 4 responden dengan usia 3-5 tahun. Pengambilan data anak dengan masalah ISPA menggunakan lembar observasi dan SOP terapi inhalasi sederhana. Hasil : studi kasus didapatkan bahwa sebelum penerapan terapi inhalasi sedrhana 4 responden jalan napas tidak optimal setelah penerapan terapi inhalasi sederhana bahwa responden mengalami peningkatan pada jalan napas Kesimpulan : Sesudah diberikan terapi inhlasi sederhana hasil penenlitian menunjukkan bahwa dari 4 responden yang dilakukan terapi menunjukkan jalan nafas optimal.