PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA HEMIPARASE SINISTRA E.C. STROKE NON HEMORAGIC DENGAN TERAPI LATIHAN
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
PUTRA, WAHYU PRATAMA
Subject
RM Therapeutics. Pharmacology
Datestamp
2022-10-19 06:27:38
Abstract :
Latar Belakang : Stroke yaitu salah satu gangguan saraf yang terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak yang akan terjadi sekitar 24 jam atau dapat lebih dari 24 jam. Gangguan saraf ini yaitu bersifat permanen. Stroke merupakan kumpulan sindroma berupa gangguan sensorik dan motorik yang terjadi akibat gangguan sirkulasi darah di otak. Problematika pada kasus ini mengalami penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan aktifitas fungsional pasien, adanya spastisitas. Terapi latihan yang diberikan berupa latihan fungsional berupa resisted actived movement, core stability dan streching yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan otot pasien, menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kemandirian aktifitas fungsional pasien dan menurunkan spastisitas. Metode : Karya Tulis Ilmiah ini bersifat studi kasus, mengangkat kasus pasien dan mengumpulkan data melalui proses fisioterapi. Modalitas yang diberikan adalah terapi latihan berupa resisted actived movement, core stability, dan streching Hasil Penelitian : Setelah dilakukannya terapi sebanyak 4 kali didapatkan hasil penambahan kekuatan otot, penambahan LGS, bertambahnya kemampuan aktivitas fungsional pasien dan menurunnya spastisitas. Kesimpulan : Resisted actived movement, core stability dan streching yang diberikan kepada pasien dapat meningkatkan kekuatan otot, menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional pasien dan menurunkan spastisitas dengan dilakukannya pemeriksaan Manual Muscle Testing (MMT), pengukuran lingkup gerak sendi dengan goneometer, index barthel, dan skala asworth
Latar Belakang : Stroke yaitu salah satu gangguan saraf yang terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak yang akan terjadi sekitar 24 jam atau dapat lebih dari 24 jam. Gangguan saraf ini yaitu bersifat permanen. Stroke merupakan kumpulan sindroma berupa gangguan sensorik dan motorik yang terjadi akibat gangguan sirkulasi darah di otak. Problematika pada kasus ini mengalami penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan aktifitas fungsional pasien, adanya spastisitas. Terapi latihan yang diberikan berupa latihan fungsional berupa resisted actived movement, core stability dan streching yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan otot pasien, menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kemandirian aktifitas fungsional pasien dan menurunkan spastisitas. Metode : Karya Tulis Ilmiah ini bersifat studi kasus, mengangkat kasus pasien dan mengumpulkan data melalui proses fisioterapi. Modalitas yang diberikan adalah terapi latihan berupa resisted actived movement, core stability, dan streching Hasil Penelitian : Setelah dilakukannya terapi sebanyak 4 kali didapatkan hasil penambahan kekuatan otot, penambahan LGS, bertambahnya kemampuan aktivitas fungsional pasien dan menurunnya spastisitas. Kesimpulan : Resisted actived movement, core stability dan streching yang diberikan kepada pasien dapat meningkatkan kekuatan otot, menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional pasien dan menurunkan spastisitas dengan dilakukannya pemeriksaan Manual Muscle Testing (MMT), pengukuran lingkup gerak sendi dengan goneometer, index barthel, dan skala asworth
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
