Penatalaksanaan Fisioterapi Dengan Electrical Stimulation Dan Terapi Latihan Pada Drop Foot Sinistra
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
Salsabila, Aina
Subject
RC1200 Sports Medicine
Datestamp
2023-01-31 08:12:25
Abstract :
Latar Belakang : Drop foot adalah kerusakan saraf perifer dimana saraf yang terkena adalah common peroneal nerve. Gejala yang ditimbulkan yaitu hilangnya fungsi motorik dari gerakan dorsi fleksi, eversi dan ekstensi jari-jari kaki. Gangguan yang terjadi adalah kelemahan pada otot tibialis anterior, otot digitorum revis dan otot extensor halucis longus, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi, adanya penurunan kekuatan otot dan terganggu pada saat pasien melakukan aktifitas fungsional. adapun peran fisioterapi terhadap kasus drop foot sinistra adalah lebih menekankan meningkatkan Lingkup Gerak Sendi dan memelihara dan meningkatkan kekuatan otot. Modalitas fisioterapi yang saya berikan yaitu electrical stimulation yang bisa meningkatan kekuatan otot karena memiliki gelombang, amplitude dan frekuensi yang dapat membantu melatih kontraksi otot. Terapi latihan yang bertujuan untuk menambah lingkup gerak sendi pada pasien, memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan otot, mencegah terjadinya komplikasi dan mengembalikan aktifitas fungsional pasien. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan untuk menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pasien pada drop foot sinistra. Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali kepada pasien didapatkan hasil adanya peningkatan kekuatan otot dan bertambahnya lingkup gerak sendi. Kesimpulan : Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan dengan terapi selama enam kali didapatkan hasil bertambahnya Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatnya kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pada kasus drop foot sinistra.
Latar Belakang : Drop foot adalah kerusakan saraf perifer dimana saraf yang terkena adalah common peroneal nerve. Gejala yang ditimbulkan yaitu hilangnya fungsi motorik dari gerakan dorsi fleksi, eversi dan ekstensi jari-jari kaki. Gangguan yang terjadi adalah kelemahan pada otot tibialis anterior, otot digitorum revis dan otot extensor halucis longus, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi, adanya penurunan kekuatan otot dan terganggu pada saat pasien melakukan aktifitas fungsional. adapun peran fisioterapi terhadap kasus drop foot sinistra adalah lebih menekankan meningkatkan Lingkup Gerak Sendi dan memelihara dan meningkatkan kekuatan otot. Modalitas fisioterapi yang saya berikan yaitu electrical stimulation yang bisa meningkatan kekuatan otot karena memiliki gelombang, amplitude dan frekuensi yang dapat membantu melatih kontraksi otot. Terapi latihan yang bertujuan untuk menambah lingkup gerak sendi pada pasien, memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan otot, mencegah terjadinya komplikasi dan mengembalikan aktifitas fungsional pasien. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan untuk menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pasien pada drop foot sinistra. Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali kepada pasien didapatkan hasil adanya peningkatan kekuatan otot dan bertambahnya lingkup gerak sendi. Kesimpulan : Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan dengan terapi selama enam kali didapatkan hasil bertambahnya Lingkup Gerak Sendi (LGS), meningkatnya kekuatan otot, serta adanya penurunan aktivitas fungsional pada kasus drop foot sinistra.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
