Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
TRESNANINGTYAS, LUTHFIANA
Subject
RC Internal medicine
Datestamp
2024-11-20 08:06:20
Abstract :
ABSTRAK
Luthfiana Tresnaningtyas
Teknik Pemeriksaan Rasio Adenoid Nasofaring (RAN) Pada Kasus Hipertrofi Adenoid Di
Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini Jepara
12 lampiran depan, 37 halaman, 2 tabel, 8 gambar, 24 lampiran belakang.
Latar Belakang : Rasio adenoid nasofaring (RAN) adalah metode non-invasif yang
mudah diterapkan dan dapat mengukur dengan tepat ukuran jaringan adenoid pada pasien
yang diduga menderita hipertrofi adenoid. Menurut (Long, Rollins and Smith, 2016)
kelainan hipertropi adenoid dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiografi nasofaring
proyeksi lateral dengan teknik soft tissue dengan posisi true lateral. Di Instalasi
Radiologi RSUD RA Kartini Jepara belum ada standar operasional prosedur (SPO) untuk
pemeriksaan kelainan hipertrofi adenoid, sehingga pemeriksaan RAN menggunakan
proyeksi cranium lateral dengan open mouth. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
teknik pemeriksaan dan alasan penggunaan cranium lateral dengan open mouth pada
pemeriksaan radiografi rasio adenoid nasofaring (RAN) di Instalasi Radiologi RSUD RA
Kartini Jepara.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.
Dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini Jepara pada bulan Desember 2023
? Agustus 2024. Obyek penelitian adalah teknik pemeriksaan radiografi rasio
adenoid nasofaring Subjek penelitian adalah 3 radiografer dan 1 dokter spesialis
radiologi. Data akan dianalisis dan diubah dalam bentuk transkrip, kemudian data
tersebut dilakukan reduksi, disajikan dalam bentuk kuotasi. Selanjutnya dikaji dan ditarik
kesimpulan.
Hasil Penelitian : Teknik pemeriksaan radiografi rasio adenoid nasofaring (RAN) pada
kasus hipertrofi adenoid di Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini Jepara menggunakan
proyeksi cranium lateral dengan open mouth. Alasan penggunaan proyeksi cranium
lateral dengan open mouth bertujuan untuk melihat jalan nafas, agar adenoid tidak super
posisi dengan condyle mandibula, dan cukup untuk menghitung pembengkakan yang
terjadi pada adenoid .
Kesimpulan : Teknik pemeriksaan radiografi rasio adenoid nasofaring (RAN) pada kasus
hipertrofi adenoid di Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini Jepara menggunakan proyeksi
cranium lateral dengan open mouth. Alasan penggunaan proyeksi cranium lateral dengan
open mouth pada pemeriksaan radiografi rasio adenoid nasofaring yaitu untuk melihat
jalur nafas pasien, agar adenoid tidak super posisi dengan condyle mandibula dan hasil
radiograf tersebut dapat digunakan untuk menghitung besarnya pembengkakan adenoid.