DETAIL DOCUMENT
PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OESOFAGUS MAAG DUODENUM (OMD) PADA KASUS GASTRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BREBES DPROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OESOFAGUS MAAG DUODENUM (OMD) PADA KASUS GASTRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BREBES
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
PANGESTU, MUH BAGUS AJI
Subject
RC Internal medicine 
Datestamp
2024-11-21 03:17:01 
Abstract :
ABSTRAK Muh Bagus Aji Pangestu "Prosedur Pemeriksaan Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD) Pada kasus Gastritis di Instalasi RSUD Brebes" 19 Lampiran Depan + 66 Halaman + 2 Tabel + 29 Gambar + 26 Lampiran Akhir Latar Belakang: Pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis menurut Lampignano & Kendrick (2018) pengambilan radiograf diawali dengan foto polos dilanjutkan dengan pengambilan radiografi oesofagus dan maag duodenum. Prosedur pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis di Instalasi Radiologi RSUD Brebes tanpa menggunakan foto polos. Tujuan penelitian ini unuk mengetahui alasan pada pemeriksaan radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis di Instalasi Radiologi RSUD Brebes tanpa dilakukan foto polos abdomen. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2024. Subyek 3 radiografer dan 1 dokter spesialis radiologi. Obyek penelitian ini adalah prosedur pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian dikumpulkan dan dilakukan pembuatan transkrip wawancara, reduksi data, dan koding terbuka,penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian: Sebelum dilaksanakannya pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum pada kasus Gastritis yaitu pasien puasa 8 jam. Pengambilan radiograf tanpa dilakukan foto polos abdomen. Pertama dilakukan pengambilan radiograf oesofagus dengan proyeksi AP dan Lateral, selanjutnya maag duodenum menggunakan proyeksi AP Erect dan AP Supine dilanjut proyeksi AP Supine double kontras. Alasan tanpa dilakukan foto polos abdomen untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien, mempersingkat waktu pemeriksaan, dan menghemat pengeluaran film. Kesimpulan: Pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis menggunakan proyeksi AP dan Lateral untuk oesofagus dilanjutkan dengan AP Erect dan AP Supine dilanjut proyeksi AP Supine double kontras untuk maag duodenum. Alasan tanpa dilakukan foto polos abdomen untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien, mempersingkat waktu pemeriksaan, dan menghemat pengeluaran film. 
Institution Info

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG