Abstract :
ABSTRAK
Muh Bagus Aji Pangestu
"Prosedur Pemeriksaan Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD) Pada kasus
Gastritis di Instalasi RSUD Brebes"
19 Lampiran Depan + 66 Halaman + 2 Tabel + 29 Gambar + 26 Lampiran Akhir
Latar Belakang: Pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis
menurut Lampignano & Kendrick (2018) pengambilan radiograf diawali dengan foto polos
dilanjutkan dengan pengambilan radiografi oesofagus dan maag duodenum. Prosedur
pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis di Instalasi
Radiologi RSUD Brebes tanpa menggunakan foto polos. Tujuan penelitian ini unuk
mengetahui alasan pada pemeriksaan radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada
kasus Gastritis di Instalasi Radiologi RSUD Brebes tanpa dilakukan foto polos abdomen.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2024. Subyek 3 radiografer dan 1 dokter spesialis
radiologi. Obyek penelitian ini adalah prosedur pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum
(OMD) pada kasus Gastritis. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Kemudian dikumpulkan dan dilakukan pembuatan transkrip wawancara,
reduksi data, dan koding terbuka,penyajian data serta penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian: Sebelum dilaksanakannya pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum
pada kasus Gastritis yaitu pasien puasa 8 jam. Pengambilan radiograf tanpa dilakukan foto
polos abdomen. Pertama dilakukan pengambilan radiograf oesofagus dengan proyeksi AP
dan Lateral, selanjutnya maag duodenum menggunakan proyeksi AP Erect dan AP Supine
dilanjut proyeksi AP Supine double kontras. Alasan tanpa dilakukan foto polos abdomen
untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien, mempersingkat waktu pemeriksaan,
dan menghemat pengeluaran film.
Kesimpulan: Pemeriksaan Oesofagus Maag Duodenum (OMD) pada kasus Gastritis
menggunakan proyeksi AP dan Lateral untuk oesofagus dilanjutkan dengan AP Erect dan
AP Supine dilanjut proyeksi AP Supine double kontras untuk maag duodenum. Alasan
tanpa dilakukan foto polos abdomen untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima pasien,
mempersingkat waktu pemeriksaan, dan menghemat pengeluaran film.