Abstract :
ABSTRAK
Nur Layli
?Prosedur Pemeriksaan Radiografi Appendicogram dengan Klinis Appendicitis
di Instalasi Radiologi RSUD RA. Kartini Jepara?
16 Lampiran depan + 47 Halaman + 1 Tabel + 15 Gambar + 21 Lampiran
Latar Belakang: Pemeriksaan radiografi appendicogram dengan klinis
appendicitis menurut teori menggunakan proyeksi AP polos, AP post kontras, dan
RPO. Di Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini menurut Standar Operasional
menggunakan proyeksi AP, Oblik (RPO atau LPO), dan LLD. Akan tetapi, pada
praktiknya hanya menggunakan proyeksi AP dan LLD yang sesuai dengan
permintaan dokter radiogi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur
pemeriksaan radiografi appendicogram, dan alasan penggunaan proyeksi AP dan
LLD.
Metode Penelitian: Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi klinis.
Pengambilan data melalui observasi langsung, wawancara dan dokumentasi.
Subjek penelitian ini adalah prosedur pemeriksaan radiografi appendicogram
dengan klinis appendicitis di Instalasi Radiologi RSUD RA Kartini Jepara dengan
responden radiografer, radiolog, dan dokter bedah. Data kemudian direduksi dan
disajikan selanjutnya dibandingkan dengan teori yang ada sehingga dapat di ambil
kesimpulan.
Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemeriksaan radiografi
appendicogram di RSUD RA Kartini Jepara dimulai dengan pasien foto polos
abdomen kemudian dilanjut minum media kontras, pasien diperbolehkan makan
dan minum tetapi tidak diperbolehkan BAB. Selanjutnya foto post kontras AP dan
LLD dengan alasan untuk melihat anatomi apendiks dari bagian anterior colon
secara keseluruhan dan menghindari adanya overlapping antara apendiks dengan
organ lainnya, serta menampakkan apendiks yang menjuntai rigid jatuh kebawah..
Kesimpulan: Pemeriksaan radiografi appendicogram dengan klinis appendicitis
menggunakan proyeksi AP dan LLD. Alasan hanya menggunakan proyeksi AP dan
LLD karena proyeksi AP merupakan proyeksi yang standar bertujuan melihat
anatomi apendiks dari proyeksi anterior dan colon secara keseluruhan. Sedangkan
pada proyeksi LLD menghindari adanya overlapping antara apendiks dengan organ
yang lain serta menampakkan apendiks yang menjuntai rigid jatuh kebawah.