Abstract :
Gangguan penglihtan dapat terjadi oleh beberapa macam sebab, antara lain kelainan refraksi. Namun demikian, tidak semua penderita kelainan refraksi ingin mengatasi gangguan penglihatan yang dialaminya dengan memanfaatkan kacamata. Setidak-tidaknya bagi penderita kelainan refraksi yang ukurannya lebih dari tiga dioptri. Oleh karena itu banyak penderita kelainan refraksi yang memilih lensa kontak lunak sebagai alat bantu penglihatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur dan teknik pemasangan lensa kontak lunak. Pengetahuan ini sangat penting untuk dipahami, karena melalui pemasangan dan perawatan lensa kontak yang baik dan benar, menjadikan lensakontak aman dan nyaman saat digunakan.
Penelitian ini dilaksanakan meggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Data yang berkaitan dengan kegiatan pemasangan lensa kontak lunak diperoleh dari pengamatan penelitiaan. Data yang berkaitan dengan teori diperoleh melalui studi di perpustakaan Universita Widya Husada Semarang.
Hasil menunjukan bahwa jumlah kelainan refraksi myopia yang mendapatkan pelayanan lensa kontak lunak sebanyak 30 orang. Dari jumlah itu 90% memilih memakai lensa kontak lunak. Sedangkan prosedur pemasanga dan fitting lensa kontak dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: anamnnesa, inspeksi/ observasi, pemerisksaan refraksi, pemeriksaan kerato meter, HVID, rhima palpebra, nilai kedipan , fitting, evaluasi dan resep lensa kontak.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pasien perlu diberikan arahan tata cara perawatan lensa kontak dengan baik dan benar.