Abstract :
Faset manual merupakan sebuah teknik faset pada tepi lensa dipotong terlebih dahulu dengan menggunakan pemotong lensa (tang potong) dengan gerakan menggunting. Yang diperhatikan disini adalah hasil lensa yang dipotong harus lebih besar dari pada bentuk rim yang sudah di gambar pada lensa. Alat yang digunakan dalam faset manual atau penggosokan tepi lensa, yaitu: ampelas, gerinda intan keramik. Lensa single vision adalah lensa yang hanya memiliki satu titik fokus atau digunakan untuk satu ukuran saja, satu titik fokus itu difungsikan sebagai segmen penglihatan bisa jauh maupun dekat. Frame full metal adalah frame yang secara keseluruhan terbuat dari besi, cara memasang atau melepas lensa nya sangat mudah hanya dengan mendorong keluar atau kedepan bagian lensa saja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah konsumen di Optik Pro Semarang yang memanfaatkan kacamata sebagai alat bantu penglihatan dan menggunakan berbagai jenis lensa, mengetahui jumlah kegiatan di Optik Pro Semarang, dalam kaitannya dengan proses faset lensa organik single vision pada berbagai jenis frame, dan melakukan tahapan proses faset manual lensa organik single vision pada full frame metal di Optik Pro Semarang. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskriptif, sedangkan rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian diambil dari Optik Pro Semarang, yang beralamat di Jalan Prof Dr. Hamka No. 53 Ngaliyan Semarang. Pengambilan data penelitian dimulai dari tanggal 1 April s/d 31 Mei 2021. Jumlah konsumen di Optik Pro Semarang yang menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan berjumlah 44 orang. Dari total jumlah konsumen Optik Pro Semarang 100% konsumen memanfaatkan lensa berbahan dasar organik. Dan populasi kegiatan proses faset lensa organik single vision pada full frame metal terdapat 8 kasus atau 18.2% dari jumlah populasi.