Abstract :
Kecelakaan lalulintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja. Menurut hasil studi Transport Research Laboratory, tingkat kematian akibat kecelakaan di Indonesia jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara. Ada tiga faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya kecelakaan, yaitu faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan. Faktor penyebab kecelakaan tertinggi di Indonesia adalah faktor manusia (human eror), yang disebabkan dari kecerobohan pengendara, kurangnya pemahaman pengendara terhadap teknik berkendara, etika berkendara, dan kondisi fisik pengendara. Mengantuk dapat mengurangi tingkat konsentrasi pada sesorang. Penulis melakukan penelitian untuk membuat alat yang dapat membantu memonitoring kondisi pengendara dan akan memberikan peringatan atau alarm ketika pengendara mengalami penurunan konsentrasi. Alat ini memanfaatkan detak jantung pengendara untuk mengaktifkan alat ini. Alat ini bekerja ketika detak jantung berada dibawa normal dan akan mengirimkan peringatan atau alarm berupa bunyi buzzer dan getaran ringan. Sehingga diharapkan dengan adanya peringatan tersebut pengendara bisa kembali berkonsentrasi dan fokus ke jalan. Dengan begitu angka kecelakaan karena ngantuk ini bisa berkurang. Setelah melakukan pengujian kepada 7 orang, alat ini dapat bekerja sesuai dengan semestinya. Dan dari percobaan tersebut diketahui bahwa detak jantuk normal seseorang berada di 60 BPM. Sehingga penulis melakukan pengaturan pada alat agar bekerja ketika detak jantung dibawah 60 BPM. Karena pada kondisi itu seseorang dapat dikatakan dalam kondisi rileks atau mengantuk. Rata-rata presentasi kesalahan (PK) pada alat ini 0.88%, dengan keakurasian 99.12%.