Abstract :
Latar Belakang : National Health Interview Study (NHIS) memperkirakan prevalensi CTS 1,55%. Sebagai salah satu dari 3 jenis penyakit tersering di dalam golongan CTD pada ekstremitas atas, prevalensi CTS 40%, tendosinovitis yang terdiri dari trigger finger 32% dan De Quervan?s syndrome 12%, sedangkan epicondilitis 20%. Lebih dari 50% dari seluruh penyakit akibat kerja di USA adalah salah satunya adalah CTS (Salawati, 2014).Dijakarta prevalensi Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja industry garmen mencapai 20,3%.(setyawan H, 2017) Pada studi yang dilakukan di lampung klinik Alfara Sehati Husada, terdapat 20% penderita Carpal Tunnel Syndrome
Tujuan : untuk mengetahui penanganan fisioterapi pada kasus Carpal Tunnel Syndrome untuk mengatasi nyeri, penurunan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot dan penurunan activity daily living dengan mengunakan modalitas ultrasound dan terapi mobilisasi saraf
Hasil : penatalaksanaan fisioterapi pada Carpal Tunnel Syndrome dextra yang telah di lakukan sesuai standar oprasional pasien di tempat pengambilan data dengan hasil ada nya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi, peningkatan kekuatan otot, dan peningkatan pada activity daily living.
Kesimpulan : ultrasound dan mobilisasi saraf dapat meningkatkan kekuatan otot, mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, dan meningkatan activitas daily living.