Abstract :
Latar Belakang : Hiperbilirubinemia adalah salah satu fenomena klinis yang
sering terjadi pada bayi baru lahir diminggu pertama kehidupannya. Insiden
hiperbilirubinemia di Malaysia 75%, di Amerika 65%, dan di Indonesia 51,47 %.
Untuk menekan jumlah ikterus pada bayi salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan memberikan ASI secara adekuat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan frekuensi pemberian ASI dengan perubahan derajat
ikterik bayi hiperbilirubunemia fisiologis diruang PERISTI RSI Sultan Agung
Semarang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, metode deskriptif korelasi
dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan lember observasi. Teknik
sampling dengan consekutiv sampling. Populasinya bayi dengan ikterik
fisiologis diruang PERISTI RSI Sultan Agung Semarang berjumlah 26
responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji rank spearman.
Hasil : Hasil analisa data di Ruang Peristi RSI sultan Agung semarang
pemberian Frekuensi ASI terbanyak adalah 8-12 kali sehari dengan ikterik
fisiologis derajat I. Hasil uji statistic rank spearman p value sebesar 0,002 (<
?=0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Ada hubungan frekuensi pemberian ASI dengan perubahan
derajat ikterik bayi hiperbilirubinemia fisiologis di Ruang PERISTI RSI Sultan
Agung Semarang.