PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TRIGGER FINGER DEXTRA MENGGUNAKAN ULTRASOUND, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN DEEP TRANSVERSE FRICTION
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
ALPAIN, MUZAKKY
Subject
RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Datestamp
2022-04-27 07:22:36
Abstract :
Latar belakang : Trigger finger merupakan keadaan jari-jari tangan menekuk atau terkunci yang disebabkan oleh peradangan pada selubung tendon fleksor. Kondisi ini mengakibatkan keterbatasan gerak pada jari-jari saat meuluruskan kembali. Sehingga problematika fisioterapi yang sering muncul adalah adanya nyeri pada bagian jari-jari, adanya spasme pada otot, terdapat nodul, keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, yang menyebabkan menurunnya kemampuan fungsional tangan. Dari masalah-masalah yang timbul tersebut, maka modalitas yang dipilih diantaranya adalah ultrasound, TENS, dan deep transverse friction yang berfokus terhadap penurunan nyeri, mengurangi spasme otot, menghilangkan nodul, meningkatkan dan memelihara lingkup gerak sendi, dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga kemampuan fungsional tangan menjadi lebih baik. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada trigger finger menggunakan ultrasound, tens dan deep transverse friction. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama lima kali pertemuan dengan menggunakan modalitas ultrasound, tens, dan deep transverse friction diperoleh hasil penurunan nyeri, berkurangnya spasme otot sekitaran jari tengah, masih adanya nodul, lingkup gerak sendi aktif tetap, dan kekuatan otot tetap serta adanya beberapa peningkatan fungsional aktivitas tangan. Kesimpulan : penggunaan ultrasound, tens dan deep tranverse friction dapat menurunkan nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional aktivitas pasien. Namun lingkup gerak sendi dan kekuatan otot masih tetap.
Latar belakang : Trigger finger merupakan keadaan jari-jari tangan menekuk atau terkunci yang disebabkan oleh peradangan pada selubung tendon fleksor. Kondisi ini mengakibatkan keterbatasan gerak pada jari-jari saat meuluruskan kembali. Sehingga problematika fisioterapi yang sering muncul adalah adanya nyeri pada bagian jari-jari, adanya spasme pada otot, terdapat nodul, keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, yang menyebabkan menurunnya kemampuan fungsional tangan. Dari masalah-masalah yang timbul tersebut, maka modalitas yang dipilih diantaranya adalah ultrasound, TENS, dan deep transverse friction yang berfokus terhadap penurunan nyeri, mengurangi spasme otot, menghilangkan nodul, meningkatkan dan memelihara lingkup gerak sendi, dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga kemampuan fungsional tangan menjadi lebih baik. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada trigger finger menggunakan ultrasound, tens dan deep transverse friction. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama lima kali pertemuan dengan menggunakan modalitas ultrasound, tens, dan deep transverse friction diperoleh hasil penurunan nyeri, berkurangnya spasme otot sekitaran jari tengah, masih adanya nodul, lingkup gerak sendi aktif tetap, dan kekuatan otot tetap serta adanya beberapa peningkatan fungsional aktivitas tangan. Kesimpulan : penggunaan ultrasound, tens dan deep tranverse friction dapat menurunkan nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional aktivitas pasien. Namun lingkup gerak sendi dan kekuatan otot masih tetap.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
