Abstract :
Gangguan penglihatan dapat terjadi oleh beberapa sebab, antara lain karena kelainan refraksi. Namun demikian tidak semua penderita kelainan refraksi ingin mengatasi gangguan penglihatan tersebut dengan penggunaan kacamata. Setidak-tidaknya bagi penderita kelainan refraksi yang ukurannya lebih dari dioptri. Oleh karena itu banyak penderita kelainan refraksi ini lebih memilih lensa kontak lunak atau juga disebut soft lens sebagai alat bantu penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemasangan dan perawatan lensa kontak lunak. Pengetahuan ini sangat penting dipahami. Karena melalui pemasangan dan perawatan lensa kontak lunak yang baik dan benar menjadikan lensa kontak aman dan tentunya aman untuk digunakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskristif dengan rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan studi kasus. Data yang berkaitan dengan kegiatan pemasangan dan perawatan lensa kontak lunak diperoleh hasil pengamatan penelitian. Data yang berkaitan dengan teori diperoleh dari studi pustaka diperpustakaan Stikes Widya Husada Semarang. Hasil penelitiian menujukan bahwa jumlah kelainan refraksi yang mendapatkan pelayanan lensa kontak lunak sebanyak 180 orang. Dari jumlah itu 100% memilih menggunakan lensa kontak lunak. Sedangkan prosedur pemasangan dan fitting lensa kontak lunak dengan tahapan sebagai berikut: Anamnesa,HVID,rhima,nilai kedipan,fitting,evaluasi dan resep lensa kontak. Berdasrkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fitting lensa kontak lunak yang dilakukan longgar, sehingga dilakukan tindakan yaitu memperkecil nilai diameter lensa kontak dengan nilai base curve tetap.