Abstract :
Gangguan penglihtan dapat terjadi oleh beberapa macam sebab, antara
lain kelainan refraksi. Namun demikian, tidak semua penderita kelainan refraksi
ingin mengatasi gangguan penglihatan yang dialaminya dengan menggunakan
kacamata. Setidak-tidaknya bagi penderita kelainan refraksi yang ukurannya
lebih dari 3 dioptri. Oleh karena itu, banyak penderita kelainan refraksi yang
memilih lensa kontak lunak (soft lens) sebagai alat bantu penglihatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur perawatan lensa
kontak lunak. Pengetahuan ini sangat penting dipahami, karena melalui prosedur
perawatan lensa kontak lunak kita dapat mengrtahui cara perawatan yang baik
dan benar, sehingga menjadikan lensa kontak aman dan nyaman saat
digunakan.
Penelitian ini dilaksanakan meggunakan metode cross sectional dengan
rancangan penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Data yang
berkaitan dengan kegiatan prosedur perawatan lensa kontak lunak diperoleh dari
hasil wawancara peneliti. Data yang berkaitan dengan teori diperoleh melalui
studi pustaka di perpustakaan Universitas Widya Husada Semarang.
Hasil menunjukan bahwa jumlah kelainan refraksi yang mendapatkan
pelayanan lensa kontak kontak lunak di Optik Funny Semarang sebanyak 53
orang. Dari jumlah tersebut, pemakai lensa kontak lunak yang mempunyai
kelianan refraksi myopia sebanyak 40 orang, dan Emetrop atau plano sebanyak
13 orang. Dari jumlah prosentase 100% memilih memakai lensa kontak lunak.