Abstract :
Gangguan penglihatan seperti rabun dapat diatasi dengan menggunakan
kacamata. Untuk membuat kacamata fungsional, lensa yang tadinya berbentuk
bulat atau lingkaran sempurna harus dipotong terlebih dahulu agar dapat
dipasangkan pada rim sebuah frame. Proses pemotongan dan pemasangan
lensa pada frame secara rapi sesuai spesifikasi yang tertuang pada kartu order
dikenal dengan proses faset.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan proses
faset manual lensa organik single vision pada frame semi rimless. Pengetahuan
ini sangat penting untuk dipahami karena melalui proses faset inilah lensa dapat
dibuat menjadi kacamata agar dapat dijadikan sebagai alat bantu penglihatan.
Penilitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif, dengan rancangan
penelitiannya menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian didapatkan
dari Optik A-DIFA yang beralamat di Jl.Sonosewu No.142B, Ngestiharjo,
Kec.Kasihan,Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55182 dalam rentang waktu 1
Februari sampai 29 Februari.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah konsumen Optik A-DIFA Yogyakarta
yang memanfaatkan kacamata sebagai alat bantu penglihatan dan
menggunakan lensa single vision organik sebanyak 55,82% dan lensa single
vision mineral sebanyak 44,16%. Dari jumlah tersebut, sebanyak89,16%
memanfaatkan frame jenis full frame, frame semi rimless 6,66%, frame nomount
mounting 0% dan frame rimless mounting 4,16%.