PEMERIKSAAN REFRKASI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ANISOMETROPIA DERAJAT TINGGI DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA DI WITA OPTIKAL DENPASAR
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
Author
Zisli, Hervanny
Subject
RE Ophthalmology
Datestamp
2023-01-30 07:11:33
Abstract :
Kelainan refraksi adalah kelainan pembiasan cahaya sehingga bayangan tidak fokus pada retina mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur. Salah satu kelainan refraksi yang sering kita temui adalah rabun jauh (myopia). Perbedaan kekuatan refraksi yang lebih dari 3.00D antara mata kanan dan mata kiri disebut anisometropia derajat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di WITA Optikal Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara melakukan refraksi subyektif pada penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia dan untuk mengetahui jumlah penderita kelainan refraksi, khususnya pada pendeirta anisometropia derajat tinggi dengan status myopia. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, penderita dengan kelainan refraksi yang ada di WITA optikal berjumlah 88 orang dan jumlah penderita anisometropia dengan status refraksi myopia sebnayak 9.09% atau 8 orang. Penderita anisometropia dengan status refrkasi myopia paling banyak berusia dibawah 40 tahun.
Kelainan refraksi adalah kelainan pembiasan cahaya sehingga bayangan tidak fokus pada retina mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur. Salah satu kelainan refraksi yang sering kita temui adalah rabun jauh (myopia). Perbedaan kekuatan refraksi yang lebih dari 3.00D antara mata kanan dan mata kiri disebut anisometropia derajat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di WITA Optikal Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara melakukan refraksi subyektif pada penderita anisometropia derajat tinggi dengan status refraksi myopia dan untuk mengetahui jumlah penderita kelainan refraksi, khususnya pada pendeirta anisometropia derajat tinggi dengan status myopia. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini, penderita dengan kelainan refraksi yang ada di WITA optikal berjumlah 88 orang dan jumlah penderita anisometropia dengan status refraksi myopia sebnayak 9.09% atau 8 orang. Penderita anisometropia dengan status refrkasi myopia paling banyak berusia dibawah 40 tahun.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
