Abstract :
Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau hilang transparansi, dimana mata
dalam keadaan normal telihat jernih. Lensa yang transparan atau bening, dipertahankan
oleh keseragaman serat, distribusi dan komposisi protein kristalin dalam lensa. Sifat
transparansi lensa ini dapat menurun oleh karena lensa mengalami perubahan ikatan
struktur protein dan inti atau nukleus lensa, sehingga terjadi peningkatan kekeruhan inti
lensa. Sedangkan Myopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan
difokuskan di depan retina ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. kondisi ini
juga dapat dijelaskan dengan cara refraktif dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek
yang masuk pada mata akan jatuh di depan retina tanpa akomodasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperdalam teori tentang pemeriksaan
subjektif. Terkhusus pemeriksaan subjektif pada penderita katarak Immatura dengan
status refraksi myopia. Pengetahuan ini sangat penting dipahami karena Pemeriksaan
refraksi subjektif adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan metode tanya jawab
dengan pasien dan hasil dari pemeriksaannya digunakan untuk menetukan satatus
refrasi serta terapi yang tepat bagi pasien. Status refraksi pada pasien di simpulkan
berdasarkan perkembangan ketajaman penglihatan selama proses pemeriksaan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskristif dengan
rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan studi kasus. Data yang berkaitan
tenteng pemeriksaan subjektif pada penderita katarak immatura dengan status refraksi
myopia diperoleh dari hasil pengamatan penelitian. Data yang berkaitan dengan teori
diperoleh dari studi pustaka dari internet dan perpustakaan Universitas Widya Husada
Semarang.
Hasil penelitiian menujukan bahwa jumlah penderita yang berstatus refraksi
myopia yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan subjektif sebanyak 317 orang.
15
Dari jumlah tersebut, 34.70% berjenis kelamin laki-laki dan 62.29% berjenis
kelamin perempuan. Bila ditinjau dari distribusi status refraksi, jumlah penderita myopia
menduduki peringkat ke pertama dengan jumlah 162 orang. Dari jumlah keseluruhan,
16.40% berjenis kelamin laki-laki dan 34.70% berjenis kelamin perempuan. sedangkan
penderita katarak immatura dengan status refraksi myopia berjumlah 72 orang. Dari
jumlah tersebut 41.56% llaki ? laki menderita katarak immatura dan 58.43% perempuan
menderita katarak immatura. Bila ditinjau dari distribusi status refraksi, jumlah penderita
katarak immatura dengan status refraksi myopia menduduki peringkat pertama dengan
jumlah 43.36% dari populasi