DETAIL DOCUMENT
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
Total View This Week0
Institusion
Universitas PGRI Semarang
Author
WAHYUNI, MALLINDA
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2024-01-18 03:12:37 
Abstract :
MALLINDA WAHYUNI. NPM 19120160. ?Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantu Media Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Matematika di Kelas V Sekolah Dasar?. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang. 2023. Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga membuat kemampuan pemecahan masalah matematika menjadi rendah. Dalam realitanya ada beberapa siswa yang belum menguasai cara memecahkan dengan benar, dikarenakan siswa belum bisa memahami soal pemecahan masalah dengan benar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu media interaktif efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar? Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu media interaktif efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi dalam penelitiani ini yaitu seluruh siswa SD Negeri Ronggo 01. Sampel yang diambil 40 siswa yaitu dari kelas VA dan VB dengan menggunakan teknik Sampling Jenuh. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada hasil uji ketuntasan belajar menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL mencapai KKM 70. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen 89,4 dan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70, diperoleh thitung = 11,859 dengan n = 20 dan ttabel = 2,093. Sehingga hasil pehitungan diketahui thitung > ttabel. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dari siswa kelas kontrol. Hasil posttest siswa kelas eksperimen memperoleh rata-rata 89,4 sedangkan pada posttest siswa kelas kontrol memperoleh rata-rata 71,7. Hal ini berarti terdapat peningkatan. Selanjutnya penghitungan dilakukan dengan menggunakan uji banding. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,958 > 2,024, maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat diberikan yaitu guru diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas dalam proses pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran untuk memberikan dorongan kepada siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Model Problem Based Learning (PBL), karena model pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran. 
Institution Info

Universitas PGRI Semarang