Abstract :
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan ikan konsumsi budidaya air tawar unggulan
dari famili Pangasidae. Ikan patin memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan
sumber protein hewani yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Tak hanya itu, ikan patin
sangat berpotensi untuk dibudidayakan secara komersial karena pertumbuhannya
yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fortifikasi
probiotik cair Bioprisma dan Biogan terhadap panjang dan bobot basah ikan patin
serta implementasinya pada bidang pendidikan. Perlakuan yang diberikan yaitu
pelet tanpa probiotik (P0), pelet + probiotik Bioprisma (P1) dan pelet + probiotik
Biogan (P2). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan
percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), analisis data
menggunakan Analysis of variance (ANOVA) one way dengan membandingkan
Fhitung dengan Ftabel pada taraf 5% kemudian dilanjutkan Uji BNT (Beda Nyata
Terkecil). Hasil penelitian diperoleh panjang ikan paling besar terlihat pada
kelompok perlakuan P1 dengan rata-rata panjang ikan 12,2 cm, kemudian diikuti
perlakuan P2 dengan rata-rata sebesar 9,68 cm. Sedangkan panjang ikan terendah
terlihat pada perlakuan Kontrol (P0) dengan rata-rata 8,25 cm. Sedangkan bobot
basah ikan paling besar terlihat pada kelompok perlakuan P1 dengan rata-rata
sebesar 41,35 gr, kemudian diikuti perlakuan P2 dengan rata-rata sebesar 28,66 gr.
Sedangkan bobot basah ikan terendah terlihat pada perlakuan Kontrol (P0) dengan
rata-rata 27,6 gr. Dapat disimpulkan bahwa fortifikasi probiotik cair Bioprisma dan
Biogan berpengaruh terhadap panjang dan bobot basah ikan patin (Pangasius sp.).
Hasil penelitian ini diimplementasikan menjadi ensiklopedia materi pertumbuhan
dan perkembangan hewan kelas XII.
Kata kunci: bobot basah, ensiklopedia, fortifikasi probiotik, ikan patin, panjang.