DETAIL DOCUMENT
BENTUK FUNGSI DAN MAKNA BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT ASRAH BATIN DI KABUPATEN GROBOGAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas PGRI Semarang
Author
Rahayu, Eka Puspita
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2024-01-16 03:45:25 
Abstract :
Eka Puspita Rahayu. ?Bentuk Fungsi Dan Makna Budaya Dalam Cerita Rakyat Asrah Batin Di Kabupaten Grobogan?. Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I Yuli Kurniati Werdiningsih, S.S., M.A. Pembimbing II Dr. Sunarya, S.S, M. Hum. Agustus 2023. Kata Kunci: Nilai Budaya, Cerita Rakyat, Asrah bathin . Tradisi Asrah Batin merupakan tradisi daerah Grobogan yang masih berlangsung sampai sekarang. Tradisi Asrah Batin merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu perlu diteliti untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan makna tradisi tersebut. Permasalahan yang diteliti berhubungan dengan tradisi Asrah Batin yaitu (1) bagaimana bentuk, fungsi dan makna tradisi Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna tradisi Asrah Batin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan folklor. Hasil penelitian yaitu (1) Bentuk-bentuk dalam tradisi Asrah Batin dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, puncak acara, dan acara penutup. Pada tahap persiapan dilaksanakan acara Gebyuk, Tuba, dan Nyekar. Pada puncak acara ada prosesi sasrahan, panggih, wisuhan, Pembacaan Sejarah Asrah Batin, Selametan (Kembul Bujana), Munggut, srah-srahan. Sedangkan acara penutup dengan pertunjukan tarian tayub. (2) fungsi dari keberadaan tradisi Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya yaitu fungsi religi, fungsi pendidikan, fungsi sosial dan budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi hiburan. (3) Makna simbolik yang terdapat dalam tradisi Asrah Batin adalah simbol-simbol yang ada pada ubarampe. Simbolsimbol yang terdapat dalam ubarampe pada umumnya mengandung makna pengharapan dan doa kepada Tuhan, saling memaafkan, nasehat untuk menjaga tali persaudaraan, menjaga kesucian diri serta meminta keselamatan dan keberkahan. Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Bentuk-bentuk dalam tradisi Asrah Batin dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, puncak acara, dan acara penutup. (2) fungsi dari keberadaan tradisi Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya yaitu fungsi religi, fungsi pendidikan, fungsi sosial dan budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi hiburan. (3) makna tradisi Asrah Batinadalah berupa makna simbolik yang terdapat dalam ubarampe yang digunakan dalam tradisi Asrah Batin. Simbol segatumpeng memiliki makna tiga tahapan kehidupan manusia yaitu dimulai dari masih dalam kandungan, kehidupan di dunia, dan kematian. Ketiga tahapan tersebut harus selalu diingat oleh manusia, karena semuanya akan kembali ke Allah, ingkung makna kepasrahan manusia kepada Tuhan serta meminta permohonan ampun dan diberi keselamatan, wedhak boreh ix memiliki makna agar masyarakat yang mengadakan selamatan atau ritual upacara yaitu diberikan keselamatan dan keberkahan. 
Institution Info

Universitas PGRI Semarang