Perbandingan efektifitas ekstrak daun krengsengan (chromolaena odorata) dengan gliclazide terhadap berat badan dan glukosa darah tikus putih (rattus norvegicus)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Author
Ariyono, Anjar Sri Dewi Irawati Putri
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2021-03-06 19:52:50
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun krengsengan (Chomolaena odorata) dengan gliclazide terhadap berat badan dan glukosa darah tikus putih (Rattus novergicus). Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 ulangan. Kelompok (K-) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan aquades. Kelompok (K+) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan gliclazide 80 Mg/KgBB. Kelompok (P1) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 250 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Kelompok (P2) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 300 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Kelompok (P3) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 450 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbandingan pada rerata berat badan dan gula darah tikus yang diberikan ekstrak dengan dosis 450 mg/kgbb hal ini ditunjukkan dengan penambahan berat badan dan penurunan pada gula darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok yang diberikan terapi gliclazide 80 mg, sehingga disimpulkan bahwasanya pemberian ekstak krengsengan dengan dosis tertinggi lebih efektif untuk menurunkan gula darah dan menambah berat badan tikus daripada terapi Gliclazide berdasarkan nilai signifikasi (P<0,05).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun krengsengan (Chomolaena odorata) dengan gliclazide terhadap berat badan dan glukosa darah tikus putih (Rattus novergicus). Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 ulangan. Kelompok (K-) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan aquades. Kelompok (K+) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan gliclazide 80 Mg/KgBB. Kelompok (P1) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 250 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Kelompok (P2) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 300 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Kelompok (P3) merupakan 5 ekor tikus yang diberikan 450 Mg/KgBB ekstrak krengsengan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbandingan pada rerata berat badan dan gula darah tikus yang diberikan ekstrak dengan dosis 450 mg/kgbb hal ini ditunjukkan dengan penambahan berat badan dan penurunan pada gula darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok yang diberikan terapi gliclazide 80 mg, sehingga disimpulkan bahwasanya pemberian ekstak krengsengan dengan dosis tertinggi lebih efektif untuk menurunkan gula darah dan menambah berat badan tikus daripada terapi Gliclazide berdasarkan nilai signifikasi (P<0,05).
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
