DETAIL DOCUMENT
Kinerja satuan organisasi pelayanan jasa pemotongan ternak pada rumah pemotongan hewan (RPH) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas
Total View This Week0
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
Magister Administrasi Publik 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Dengan diberlakukannya Undang -Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menempatkan Kabupaten/Kota sebagai titik berat otonomi. Kebijakan Otonomi Daerah dimaksudkan untuk melatih daerah tidak terlalu tergantung kepada Pemerintahan di atasnya. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas mengambil kebijakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kontribusi Dinas Peternakan dan Perikanan terhadap PAD berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Balai Benih Ikan (BBI). Rumah Pemotongan Hewan (RPH) merupakan satuan organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pelayanan jasa pemotongan ternak, dituntut untuk menunjukkan kinerja yang baik dilihat dari aspek akuntabilitas, responsivitas, efisiensi dan orientasi terhadap pelayanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas yang belum optimal serta untuk mencermati sistem insentif, pendelegasian wewenang, kepemimpinan dan kerjasama dapat mempengaruhi kinerja Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang berasal dari dalam adalah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Kepala Sub RPH, dan Petugas RPH. Sedangkan sumber data yang berasal dari luar yaitu masyarakat yang menggunakan jasa atau pelanggan RPH. Dari hasil analisis dan interpretasi ditemukan bahwa kinerja Rumah Pemotongan Hewan (RPH) belum optimal dilihat dari aspek akuntabilitas, responsivitas, efisiensi dan orientasi terhadap pelayanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Rumah Pemotongan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas belum optimal adalah sistem insentif dan kepemimpinan. Sedangkan pendelegasian wewenang dan kerjasama telah dilaksanakan dengan baik. Agar Rumah Pemotongan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas dapat mencapai kinerja yang optimal disarankan untuk memberikan informasi mengenai besarnya tarif retribusi beserta rinciannya dan prosedur pemotongan ternak. Mengingat fungsi Rumah Pemotongan Hewan adalah memberikan pelayanan jasa pemotongan ternak yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat maka hendaknya Rumah Pemotongan Hewan mempunyai jam kerja 24 jam. Selanjutnya untuk kelancaran tugas-tugas tersebut, perlu adanya standarisasi sistem insentif yang disesuaikan dengan jam kerja, beban kerja, dan tingkat kesulitan pekerjaan. (ABSTRACT) By the implementation of The Act Number 22, 1999 about The District Government who place the regency or the town as the center of the autonomy. The Purpose of the policy of the district autonomy is to train the independency of the district towards the higher government administration. Because of that, The District of the Banyumas Regency takes the policy to increase The District Original Income. The contribution of the Animal Husbandry and Fishery Department towards The District Original Income is from The Slaughter House and The Green House of the fish. The Slaughter House is an organization unit which gives the service to public in the service of the slaughtering of animal which must to show the good performance based on the aspect of accountability, responsiveness, efficiency, and orientation towards the service. The purposes of this research are to find out the performance of The Slaughter House of The Animal Husbandry and Fishery Department of Banyumas Regency which haven’t been optimal and also to observe the incentive system, the delegation of authority, the leadership, and the cooperation which able to influence the performance of The Slaughter House of The Animal Husbandry Department of Banyumas Regency. The method of this research is qualitative descriptive with the observation, the interview, and the documentation as the technical of the data collection. The source of the internal data is from The Head of The Animal Husbandry and Fishery Department, The Head of The Technical Implementer Unit Department of The Slaughter House, The Head of The Sub Slaughter House, and The Officer of The Slaughter House. Whereas, the source of the external data is from The Slaughter House’s customer. Based on the result of the analysis and the interpretation is found out that the performance of The Slaughter House haven’t been optimal based on the aspect of accountability, responsiveness, efficiency, and orientation to the service. The factors which influence the performance of The Slaughter House of The Animal Husbandry and fishery Department of Banyumas Regency which haven’t been optimal are the incentive system and the leadership. Whereas, the delegation of authority and the cooperation have been ran optimally. In order that The Slaughter House of The Animal Husband 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada