DETAIL DOCUMENT
Perubahan penggunaan lahan Kota Yogyakarta tahun 1959-1996 dengan menggunakan foto udara :: Kajian utama perubahan luas, jenis, frekuensi, dan kecepatan perubahan penggunaan lahan serta faktor pengaruhnya
Total View This Week106
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S3 Geografi 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Tujuan penelitian adalah: (a) mengetahui tingkat kerincian dan ketelitian foto udara pankromatik hitam-putih skala 1:6.000 sampai dengan 1:13.000 (1959-1996) untuk identifrkasi perubahan penggunaan lahan; b) mengetahui perubahan penggunaan lahan, yang meliputi konversi lahan, fre-kuensi perubahan penggunaan lahan, kecepatan perubahan penggunaan lahan, dan pemekaran fisik ko-ta; dan (c) mengetahui faktor-faktor pengaruh perubahan penggunaan lahan, yakni faktor yang dapat dirunut dari foto udara. (jarak terhadap pusat kota, terhadap jalur jalan utama, dan pusat kegatan lokal), serta faktor yang diperoleh dari luar foto udara (konsentrasi penduduk dan fasilitas sosial - ekonomi). Penelitian dilakukan di Kota Yogyakarta meliputi 14 wilayah kecamatan. Metode penelitiannya adalah diskriptif kualitatif, dan termasuk dalam kategori penelitian interpretatif karena perolehan datanya hasil interpretasi foto udara, metode analisisnya secara spasial, temporal, dan statistik. Hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) rata-rata tingkat ketelitian interpretasi foto udara sebesar 82,40%, oleh karenanya foto udara yang digunakan dalam penelitian membe-rikan manfaat yang besar sebagai sumber data untuk identifikasi perubahan penggunaan lahan kota; (2) perubahan luas dan jenis penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan yang terbesar adalah penurunan luas penggunaan lahan pertanian (378,34 Ha), penambahan luas penggunaan lahan pemukiman 286,74 Ha, dan penurunan luas penggunaan lahan kosong 143,97 Ha. Agihan perubahan luas penggunaan lahan yang besar banyak dijumpai di wilayah pkggkan kota (Kecamatan Umbulharjo, Tegalrejo, Mantrijeron, Kotagede dan Mergangsan): (3) frekuensi perubahan penggunaan lahan dari tahun 19591996 yang &ggi adalah penggunaan lahan kosong, frekuensi perubahannya menjadi 70 jenk non-penggunaan lahan kosong (1959-1987), penggunaan lahan pertanian frekuensi perubahannya menjadi 59 jenis penggunaan lahan non-pertanian (1972-1987), dan penggunaan lahan permukiman, frekuensi perubahannya menjadi 37 jenis penggunaan lahan non-permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah rang semakin luas, maka frekuensi perubahannya semakin tinggi. Agihan frekuensi perubahan penggunaan lahan menunjukkan bahwa pada wilayah pinggiran kota frekuensi perubahannya lebih tinggi daripada wilayah di pusat kota (Kecamatan Umbulharjo, Kotagede, dan Mantrijeron); (4) kecepatan perubahan penggunaan lahan yang tinggi adalah penggunaan lahan pertanian 1024 Ha per tahun (Kecamatan Umbulharjo), dan penggunaan lahan permukiman 7,75 Ha per tahun (Kecamatan Umbulharjo. Agihan kecepatan perubahan penggunaan lahan m menunjukkan bahwa wilayah pinggiran kota kecepatannya lebih tinggi daripada di pusat kota (Kecamatan Umbulharjo dan KO-tagede); (5) Pemekaran fisik Kota Yogyakarta mulai meningkat setelah periode 1970-an, yakni (1972-1987) 135,05 Ha per tahun dan (1987-1996) 225,09 Ha per tahun dengan arah pemekaran ke utara -timur. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 26 variabel yang diduga berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan, ternyata ada 13 variabel yang cukup signifikan sebagai fakcor pengaruh perubahan penggunaan lahan, dan dari 13 variabel tersebut setelah dilakukan uji asumsi ternyata ada 2 variabel (jarak terhadap jalan lingkar kota dan panjang jalan yang dilewati angkutan umum) yang berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan permukiman, penggunaan lahan kometshl, dan penggunaan lahan jasa, yakni pada wilayah yang semakin dekat jaraknya terhadap wilayah kota maka penambahan luas penggunaan lahan permukiman semakin besar (pada jarak 1 km dari jalan lingkar kota diperkirakan terjadi penambahan luas lahan 1,423 Ha per tahun). Pengaruh antara panjang jalan yang dilewati angkutan umum terhadap perubahan penggunaan lahan jasa dan penggu-naan lahan komersial menunjukkan bahwa semakin panjang jalan yang dilewati angkutan umum dengan lebar jalan > 8 meter, maka penambahan luas penggunaan lahan komersial dan penggunaan lahan jasa-nya semakin tinggi (panjang jalan 5 km diperkirakan penambahan luas penggunaan lahan komersialn 0,183 Ha per tahun dan penambahan luas penggunaan lahan jasanya 0,196 Ha per tahun). 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada