Abstract :
Streptococcus mitis merupakan salah satu penyebab alveolar osteitis melalui kemampuannya memproduksi aktivator plasminogen berupa streptokinase yang menginduksi aktivitas fibrinolisis. Alveolar osteitis merupakan komplikasi pencabutan gigi berupa peradangan pada tulang alveolar. Bunga cengkeh mengandung eugenol, flavonoid, tanin, dan alkaloid yang dapat menghambat bakteri penyebab alveolar osteitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya hambat ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) konsentrasi 80% dengan Alveogyl�® terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mitis. Penelitian ini merupakan penelitian in vitro dengan metode difusi sumuran. Ekstrak bunga cengkeh 80% dibuat menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Dua kelompok perlakuan dengan masing-masing delapan sampel terdiri atas kelompok ekstrak bunga cengkeh 80% dan kelompok Alveogyl�®. Daya hambat bakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat bakteri yaitu daerah berwarna bening melingkari lubang sumuran. Pengukuran diameter zona hambat menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm. Hasil uji T independen menunjukkan hasil yang signifikan (p=0,000) bahwa ekstrak bunga cengkeh 80% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mitis yang lebih kuat dibandingkan Alveogyl�®. Kelompok perlakuan ekstrak bunga cengkeh 80% memiliki diameter zona hambat terbesar dan rerata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok perlakuan Alveogyl�®. Kesimpulan ekstrak bunga cengkeh 80% terbukti menghambat pertumbuhan Streptococcus mitis dan memiliki daya hambat yang lebih kuat dibandingkan dengan Alveogyl�®.