DETAIL DOCUMENT
PENGARUH EKSTRAK BIJI KEPAYANG (Pangium edule Reinw.) TERHADAP DESTRUKSI BIOFILM BAKTERI Streptococcus sanguinis ATCC 10556
Total View This Week0
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author
AUDIE IHZA S W
Prof. drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D., Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D.
Subject
Streptococcus Sanguinis 
Datestamp
2022-07-03 17:00:00 
Abstract :
Streptococcus sanguinis merupakan bakteri pioneer dalam pembentukanbiofilm pada rongga mulut manusia. Bakteri ini memfasilitasi perlekatan berbagaibakteri lain penyebab penyakit gigi dan mulut. Salah satu cara untuk mencegahberbagai penyakit mulut adalah dengan merusak biofilm S. sanguinis pada ronggamulut. Biji kepayang (Pangium edule Reinw.) memiliki kandungan senyawadengan aktivitas antibakteri seperti fenol, tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, danasam lemak. Senyawa-senyawa tersebut mampu mengubah aktivitas membran selbakteri, mengganggu produksi extracellular polymeric substances (EPS), danmengganggu metabolisme sel bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui kemampuan destruksi ekstrak biji kepayang terhadap biofilm bakteri S.sanguinis ATCC 10556.Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini berbasis eksperimentallaboratoris. Biji kepayang yang diperoleh diekstraksi dengan teknik maserasimenggunakan pelarut etanol 90% sehingga diperoleh sediaan berupa ekstrak kentalsebanyak 85,5 gram. Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak biji kepayangmenunjukkan nilai 1,25% terhadap bakteri S. sanguinis. Pembuatan model biofilmdilakukan dengan mengkultur suspensi S. sanguinis (1,5x108 CFU/mL) ke dalammicroplate U-bottom PVC 96 wells dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.Biofilm yang telah terbentuk diberi perlakuan dengan menambahkan ekstrakkonsentrasi 0,625%, 1,25%, dan 2,5%, klorheksidin glukonat 0,2% (kontrolpositif), dan aquades (kontrol negatif) lalu diinkubasi kembali pada suhu 37oCselama 24 jam. Aktivitas destruksi biofilm dilihat dengan melakukan pembilasanmicroplate yang dilanjutkan pewarnaan menggunakan kristal violet 0,5%. Nilaioptical density dibaca dengan spektrofotometer (Ã�»=450 nm) kemudian datadianalisis dengan uji One-way ANOVA dan uji Post-Hoc LSD pada software SPSS.Hasil uji One-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antarkelompok (p<0,05). Hasil uji Post-Hoc LSD diketahui tidak terdapat perbedaanyang signifikan antara ekstrak 1,25% dan ekstrak 2,5% dibandingkan denganklorheksidin glukonat 0,2% (p>0,05). Dari data yang diperoleh disimpulkan bahwaekstrak biji kepayang memiliki kemampuan destruksi terhadap biofilm S. sanguinisdan kemampuan destruksi biofilm bakteri S. sanguinis ATCC 10556 oleh ekstrakkonsentrasi 1,25% dan 2,5% adalah setara. 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada