Abstract :
Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen penting penyebab infeksi pada manusia dan hewan. Penanganan infeksi bakteri ini biasanya dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi S. aureus pada kasus infeksi kambing Peranakan Ettawa dan manusia terhadap berbagai antibiotik. Sampel yang digunakan adalah 20 S. aureus koleksi Laboratorium Patologi Klinik FKH UGM, Laboratorium Patologi Klinik RS Sardjito dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Andalas. Uji dilakukan dengan menggunakan media Mueller Hinton agar (MHA) dan 10 jenis antibiotik dengan konsentrasi yang telah ditentukan, menggunakan metode Kirby-Bauer. Hasil pengukuran zona hambat yang terbentuk pada media MHA terhadap berbagai antibiotik dibandingkan dengan tabel standar Kirby-Bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat S. aureus resisten terhadap ampisilin (25 µg) 100%, penisilin G (10 U) 100%, amoksisilin (25 µg) 95%, vankomisin (30 µg) 90%, siprofloksasin (5 µg) 15%, gentamisin (10 µg) 15%, eritromisin (15 µg) 15%, oksasilin (5 µg) 10%, tetrasiklin (30 µg) 10%, dan klindamisin (10 µg) 10%.