DETAIL DOCUMENT
PENENTUAN TIPE KERUNTUHAN PADA LERENG MENGGUNAKAN METODE TERRESTRIAL LASER SCANNING DI DAERAH HARGOWILIS, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Total View This Week0
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author
M. IQBAL SYAHNETA
Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM.
Hendy Setiawan, S.T., M.Eng., Ph.D.
Subject
Terrestrial Laser Scanning 
Datestamp
2022-07-03 17:00:00 
Abstract :
Kedudukan diskontinuitas merupakan salah satu data penting yang digunakan untuk mengetahui kestabilan lereng pada suatu lokasi. Pengukuran diskontinuitas dapat dilakukan dengan menggunakan kompas geologi pada daerah yang tidak terlalu tinggi dan curam, selain itu terdapat metode yang dapat digunakan untuk membantu akuisisi data pada titik yang tidak dapat dicapai pada pengukuran secara langsung yaitu dengan menggunakan Terrestrial Laser Scanning. Metode ini menghasilkan model tiga dimensi dengan akurasi tinggi yang berbasis data LiDAR. Data tersebut diolah menggunakan FaroScene dan CloudCompare untuk menghasilkan data dense point cloud yang nantinya akan diekstrak menjadi data ASCII. Data ini kemudian digunakan untuk menghitung kelompok diskontinuitas menggunakan Discontinuity Sets Extractor, untuk memvalidasi data perhitungan tersebut dilakukan pengambilan data lapangan menggunakan kompas geologi pada lereng tebing yang bisa dihitung. Kemudian dilakukan analisis kinematika lereng untuk mengetahui tipe keruntuhan dari lereng tersebut dengan DIPS. Penelitian ini dilakukan pada salah satu ruas tebing yang terletak di barat dari Waduk Sermo, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat 2 model yang dibuat berdasarkan jarak pengambilan data dari tebing penelitian ( kurang dari 10 meter dan lebih dari 20 meter). Dari 2 model yang dibuat didapatkan 9 kelompok diskontinuitas yang terdiri atas 4 kelompok diskontinuitas pada bagian tebing yang menghadap timur-laut (LP1) dengan nilai, D1 (N294,5 derajat E/62,5 derajat), D2 (N109,4 derajat E/86,07 derajat), D3 (N207,7 derajat E/58,9 derajat), D4 (N34,1 derajat E/88,4 derajat). dan 5 kelompok diskontinuitas pada bagian tebing yang menghadap tenggara (LP2) dengan nilai D1 (N25,6 derajat E/62,5 derajat), D2 (N193 derajat E/87,2 derajat), D3 (N155,3 derajat E/88,2 derajat), D4 (N165,12 derajat E/50,2 derajat), dan D5 (N98,1 derajat E/80,2 derajat). Berdasarkan analisis kinematika lereng yang dilakukan pada kedua model didapatkan hasil berupa potensi keruntuhan terbesar pada LP1 adalah tipe oblique toppling sliding dengan nilai probabilitas sebesar 23,16 persen pada dan pada LP2 adalah tipe wedge sliding dengan nilai probabilitas 22,84 persen. 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada