Studi faktor risiko penularan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta
Total View This Week150

Institusion

Universitas Gadjah Mada

Author

Subject

S2 Ilmu Kesehatan Kerja 

Datestamp

2019-07-16 00:00:00 

Abstract :
(ABSTRAKSI) Kecamatan Gondokusuman merupakan salah satu kecamatan di Kota Yogyakarta yang dinyatakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) karena dalam waktu 3 tahun terakhir selalu ditemukan kasus DBD. Berdasarkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pada kejadian luar biasa DBD antara bulan Januari sampai April 2004 Kecamatan Gondokusuman merupakan daerah yang mempunyai kasus terbanyak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti dan kasus DBD, mobilitas penduduk dan kasus DBD, upaya pengendalian nyamuk Ae. aegypti dan keberadaan vektor. Di samping itu juga untuk mengetahui perbedaan antara keberadaan vektor kelompok kontrol dan kasus serta untuk mengetahui perbedaan antara upaya pengendalian nyamuk Ae. aegypti kelompok kasus dan kontrol. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan case control. . Populasi penelitian adalah semua ibu rumah tangga di lokasi penelitian. Subyek penelitian adalah sebagian dari populasi yang terdiri dari 97 orang kelompok kasus dan 97 orang kelompok kontrol. Alat yang digunakan pada penelitian adalah kuesioner, check list dan ovitrap. Variabel bebas adalah upaya pengendalian nyamuk Ae. aegypti dan mobilitas penduduk, variabel antara adalah keberadaan vektor, variabel terikat adalah kasus DBD. Adapun variabel pengganggunya adalah upaya pengendalian nyamuk Ae. aegypti progran Dinas Kesehatan dan kepadatan penduduk. Analisis data menggunakan uji korelasi, regresi dan uji t. Kesimpulan penelitian adalah upaya pengendalian nyamuk Ae. aegypti oleh masyarakat yang masih kurang merupakan faktor risiko terjadinya penularan DBD di Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. (ABSTRACT) Gondokusuman subdistrict is one of subdistricts in Yogyakarta declared as endemic area of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) because of the last 3 years the case of DHF has always been found. Based on the monthly report of the Department of Health of Yogyakarta, on the unusual event of DHF taken place during the period of January to April 2004, subdistrict of Gondokusuman fell into category as the highest case area. The research purposed was to know the correlation between the efforts to control Aedes aegypti mosquito and DHF case, population mobility and DHF case, the efforts to control Ae. aegypty mosquito and vector existence. Beside that is to know the efforts to control Ae.aegypti mosquito and the vector existence between the case and control group. The research was observationally performed with the case control design. The population research were all housewives in the location of research. The research subjects were a part of population consisted of 97 women on cases group and 97 women on controls group. The instruments used in this research were questionnaire, checklist and ovitrap. The independent variables were the efforts to control Ae. aegypti mosquito and the population mobility, the intermediate variable was the vector existence and the dependent variable was the DHF case. The disturbance variables were the efforts to control Ae. aegypti mosquito the Department of Health programe and population density. The data analysis used correlation test, regression test and t-test. The conclusion of this research was the efforts to control Ae. aegypti mosquito by society was the risk factor to infection of DHF in Gondokusuman subdistrict, Yogyakarta.