DETAIL DOCUMENT
Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, 1994-2005
Total View This Week127
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
Magister Ekonomika Pembangunan 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola dan struktur pertumbuhan ekonomi dan mengetahui ketimpangan antarkecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu mengenai data PDRB per kapita dan jumlah penduduk baik masing-masing kecamatan atau Kabupaten Tapanuli Utara selama 12 tahun dari tahun 1994-2005. Alat analisis yang digunakan adalah Tipologi Klassen, Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil dan Korelasi Pearson. Hasil analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tarutung termasuk kecamatan cepat maju dan cepat tumbuh. Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pangaribuan termasuk kecamatan maju tapi tertekan. Kecamatan Siborong-borong termasuk kecamatan berkembang cepat. Kecamatan Adian Koting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Pagaran dan Kecamatan Muara termasuk kecamatan yang relatif tertinggal. Dengan pendekatan alat analisis ketimpangan Indeks Williamson dan Indeks Entropi Theil, diperoleh bahwa tingkat ketimpangan PDRB per kapita antarkecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu rata-rata 0,3286 untuk Indeks Williamson dan 0,0331 untuk Indeks Entropi Theil. Selama periode penelitian ketimpangan tersebut ada kecenderungan meningkat. Hipotesis Kuznets tidak terbukti berlaku di Kabupaten Tapanuli Utara. Terjadi korelasi yang positif dan positif dan signifikan antara Indeks Williamson atau Indeks Entropi Theil dengan PDRB per kapita. (ABSTRACT) This research attempts to identify structure and design of economics growth and to understand disparity among of districts in Tapanuli Utara regency. The data used is the Gross Regional Domestic Product (GRDP) per capita and the number of population among of districts in Tapanuli Utara regency, in the period of twelfth years from 1994 to 2005. The tools of analysis used are Klassen Typology, Williamson Index , Entropy Theil Index, and Pearson Correlation. Based on Klassen Typology is district of Tarutung is classified as high growth and high income. The Districts of Parmonangan, Pahae Jae and Pangaribuan are classified as high income but low growth. The district of Siborong-borong is classified as high growth but low income. The districts of Adian Koting, Sipoholon, Pahae Julu, Garoga, Sipahutar, Pagaran and Muara are classified as low growth and low income. The Williamson disparity index and Entropy Theil index of the Gross Regional Domestic Product per capita among districts in Tapanuli Utara regency are 0,3286 and 0,0331. The disparity of income in Tapanuli Utara regency tends to increase. Kuznets Hypothesis is unprovable in Tapanuli Utara regency. There is a positive and significant correlation between Williamson index or Entropy Theil index with GRDP per capita. 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada