DETAIL DOCUMENT
Institusional Alisasi Partai Politik :: Studi pada DPW Partai Amanat Nasional Propinsi Maluku Utara Periode 2001-2005
Total View This Week90
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S2 Ilmu Politik 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Penelitian ini membahas tentang proses institusionalisasi Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Provinsi Maluku Utara Periode 2001-2005. Beberapa masalah krusial yang sering menjadi hambatan proses institusionalisasi adalah tingkat stabilitas dan kompetisi partai, stabilitas dan pengakaran partai di masyarakat, legitimasi partai dan pemilu serta kekuatan struktur dan organisasi partai. Sebagai daerah yang baru memekarkan diri kabupaten menjadi Provinsi (1999) yang disusul konflik berdarah sesama komunal (1999-2000), lalu proses pemekaran beberapa kecamatan menjadi Kabupaten menciptakan peta politik Maluku Utara rumit. Setahun setelah pasca pemekaran, diadakan pemilu 2004 secara nasional. Dengan persiapan terbatas, konflik kepentingan sesama pengurus PAN dalam menentukan nomor urut caleg, akhirnya menghasilkan produk anggota legislatif PAN DPRD Provinsi Maluku Utara sebanyak 3 anggota. Penelitian ini menggunakan tipologi Mainwaring tentang institusionalisasi partai politik. Dimana diasumsikan bahwa partai akan terinstitusionalisasikan dengan stabil, jika melibatkan kompetisi partai, pengakaran partai, legitimasi partai dan stabilitas aturan organisasi partai. Dalam penelitian ini penulis berkeinginan mengetahui tiga hal penting: (1) hal-hal yang menghambat proses institusionalisasi DPW PAN Maluku Utara; (2) mengetahui beberapa responsivitas PAN atas institusionalisasi; dan (3) menawarkan beberapa rumusan rekomendasi pemikiran berdasarkan masalah yang telah dihadapi sepanjang periode tersebut. Penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif untuk menjelaskan beberapa aspek-aspek institusionalisasi partai yang telah berlangsung pada DPW PAN Provinsi Maluku Utara. Kesimpulan yang saya dapatkan bahwa hambatan utama PAN Maluku Utara merupakan bawaan perilaku personalistik pusat yang turut membentuk watak pimpinan di daerah. Sebagian besar pengurus maupun caleg DPW PAN dalam pemilu 2004 kurang memiliki kualitas intelektual, kalah bersaing dengan kompetitor parpol lainnya seperti Golkar, PDI-P, PKS, Demokrat, PDS. Dinamika stabilitas dan pengakaran caleg PAN di masyarakat diukur dari perolehan 25311 suara maupun 3 kursi di DPRD Provinsi. Pasca pemilu 2004, beberapa hambatan dan keberhasilan untuk menilai peran legislator PAN di parlemen. Keberlangsungan PAN ditentukan oleh dinamika pengelolaan organisasi berdasarkan prinsip-prinsip institusional. Akhirnya, ada tawaran untuk mengatasi lemahnya institusi PAN dengan cara memperkuat stabilitas dan tingkat kompetisi partai, memperkuat stabilitas dan pengakaran PAN di masyarakat, memperkuat dan mengefektifkan peranan di pemerintahan eksekutif maupun legislatif dengan kualitas representasi, serta memperbaiki manajemen organisasi PAN meliputi SDM, finansial, kinerja, dan penguatan jejaring partai dengan lembaga-lembaga underbow partai. (ABSTRACT) This research studies about the institutionalization process in National Mandate Party Maluku Utara Province Along 2001-2005 Periods. Some crucial problem often become as obstacle in institutionalization process namely stability level and party competion, stability and rooting party in society, legitimation of party and election, and structure power and party organization.. As the new province (1999), that followed with the bloody conflict of communality (1999-2000), and also form several subdistricts goverment into district government that makes poltical mapping in north maluku more complex. After a year of forming district government, implemented 2004 election. In the restricted preparing, the vested interested each PAN official members to execute the number of legislative candidate, and to product legislative members of in House of Representative North Maluku Province three legislator members. The Research uses Mainwaring Typology about party politics instittuzionalization. It was assumed that party will be instituzionalized stable, if includes party competition, rooting party, party legitimation, and stability of rule of party organization. In this research, the writer also want to know three aspect: (1) some aspect that block institutionalization process in DPW PAN North Maluku; (2) to know some institutionalization succes; and (3) to bargain some thought of recomendation that bassed problem which has faced along that periods. The writer used Qualitative Methods for explaining some aspects of party institutionalization that has taken place in DPW PAN North Maluku Province. I conclude that mainly obstruction in PAN of North Maluku as the personalistic behaviour from central board that gives role to make local leader. Mayority of board members or PAN’s legislative candidate in 2004 election have lack intellectual quality, lose in competing with their competitors in other political party such as Golkar, PDI-P, PKS, Demokrat, and PDS. Stabilization dynamic and rooting PAN’s legislative candidate in society are measured by getting 25311 voices or three chair members in province DPRD. Post 2004 election,  

Institution Info

Universitas Gadjah Mada