Abstract :
(ABSTRAKSI) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inventarisasi aset yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah di Kabupaten Gayo Lues. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa SIMA BMD, GLDA (Gayo Lues
Dalam Angka) Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan data primer dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 responden pada
Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Gayo Lues. Variabel yang
digunakan adalah pendataan, pengkodean, pengelompokan, dan Pengembangan
pencatatan. Semua variabel diukur dengan menggunakan lima skor skala likert.
Penelitian menemukan adanya ketidakakuratan data dalam inventarisasi,
kelemahan personel pengelola aset dan masih adanya aset yang tidak memiliki
legalitas yang jelas. Sistem pendataan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Gayo Lues belum dilakukan secara terstruktur serta dilakukan pendataan terhadap
seluruh aset berdasarkan laporan yang diterima dari masing-masing unit satuan kerja.
Untuk penertiban dalam pengelolaan aset daerah belum dibuat suatu aturan yang
mengatur mengenai pengkodean dalam rangka inventarisasi aset daerahnya dan
melakukan pengelompokan aset yang digolongkan pada barang tidak bergerak dan
barang bergerak serta pelaksanaan pencatatan barang dan laporannya masih secara
manual.
Belum adanya sistem data base dan sistem informasi yang baik juga menjadi
kendala dalam pengelolaan aset daerah. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Aset Daerah (SIMASET) dengan menggunakan sistem komputerisasi belum dilakukan
untuk menunjang pelaksanaan inventarisasi aset menuju kemandirian daerah. (ABSTRACT) This research attempted to analyze assets stock-taking executed by the local
government in Gayo Lues District. The data used in this research were secondary data
consisting of SIMA BMD and GLDA (Gayo Lues Dalam Angka) of Gayo Lues
District and primary data by using the purposive sampling technique with samples
consisting of 40 respondents at DPKD Gayo Lues District. There were four variables:
data, codes, subdividing, and record-keeping. All variables were measured by using
Likert five-scale score.
Research found inaccurate data in stock-taking, weakness of the personnel in
asset management and many assets did not have clear legality. The data collecting
system executed by the Government of Gayo Lues District has not been done
structurally and the data about the assets were just obtained from each work unit. To
manage the assets well, we need rules about codification in asset stock-taking, and
grouping them into mobile and immobile assets. So far, the reporting has been done
manually.
The lack of data base and good information system becomes a constraint in
managing the district assets. We need to develop a computerized Asset Management
Information System (SIMASET) in order to support asset inventory to achieve
autonomy.