DETAIL DOCUMENT
PEREMPUAN DAN KOMODIFIKASI WAKTU SENGGANG Studi Tentang Praktek dan pendorong Konsumsi Waktu Senggang di Mal oleh Konsumen Perempuan Makassar
Total View This Week83
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S2 Sosiologi 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan mendasar: 1). Bagaimana konsumen perempuan Makassar mengekspresikan waktu senggangnya? 2). Mengapa mal menjadi pilihan konsumen perempuan Makassar untuk menghabiskan waktu senggangnya? Dan apa yang mendorong praktik ini? 3). Mengapa konsumsi waktu senggang di mall dapat mengekspresikan ‘keberadaan’ konsumen perempuan Makassar? Pertanyaan penelitian adalah refleksi dari realitas praktik waktu senggang yang dilakukan oleh perempuan di mal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini akan ditelusuri melalui observasi, wawancara dan studi teks yang berkaitan untuk membantu menjelaskan objek penelitian yang dimaksud. Karena fenomena konsumsi waktu senggang yang diteliti ini erat berkaitan dengan fenomena masyarakat konsumsi maka penelitian ini menggunakan kerangka teoritik masyarakat konsumsi sesuai degan kosep Jean Paul Baudrilard, teori ‘kelas waktu senggang’ Torstein Veblen dan konsep habitus dari Pierre Buordieu. Kerangka teori ini akan menjadi pisau analisis untuk melihat fenomena penelitian yang dimaksud. Data yang ditemukan dalam penelitian ini akan dianalisis lebih lanjut dengan metode reduksi data, yakni mengambil data yang berkaitan dengan penelitian, kemudian mendisplai dan terakhir menyimpulkan data hasil penelitian. Dalam penelusuran penelitian ini ditemukan data bahwa praktek waktu senggang konsumen perempuan Makassar berubah menjadi konsumtif sejak adanya mal. Representasi dari praktek konsumtif ini ditemukan seperti makan, belanja, dan window shopping. Praktek waktu senggang konsumtif ini didorong oleh aspek terbatasnya ruang public yang masih tersedia untuk berwaktu senggang di Makassar dan didorong juga oleh keinginan mencari manfaat di mal. Pendorong lainnyaadalah rasa keterpesonaan oleh kebersihan, murah dan aspek konsumtif lainnya. Proses konsumsi waktu senggang ini dipahami sebagai bagian dari proses komodifikasi waktu senggang. Karena itu, konsumen perempuan Makassar, dalam penelitian ini dianggap menjadi korban dari praktik budaya konsumen yang menjadikan waktu senggang sebagai instrument untuk proses akumulasi capital. (ABSTRACT) - 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada