DETAIL DOCUMENT
Keragaman Labu (Cucurbita moschata L. ) Di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Karakter Morfologis dan Molekular
Total View This Week49
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S2 Biologi 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Tanaman Labu (Cucurbita moschata L. ) merupakan tanaman penting di daerah tropis. Daging buahnya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan cita rasa yang enak, daunnya dapat dijadikan sayuran, bijinya dijadikan obat cacing pita, kuaci dan air buahnya berguna sebagai penawar racun. Banyak bahan pangan lokal Indonesia mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik namun belum dimanfaatkan secara optimum. Salah satu upaya meningkatkan kualitas labu ini adalah program pemuliaan untuk mendapatkan produktivitas tinggi. Untuk mendapatkan labu unggul dilakukan dengan karakterisasi morfologi dan menganalisis keragaman genetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi karakter morfologi, genetik dan hubungan fenetik tanaman labu (C. moschata) yang ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Karakter morfologi dilakukan dengan deskripsi pada 18 labu diperoleh 60 karakter fenotip, terdapat 38 karakter fenotip yang bervariasi pada organ vegetatif dan generatifnya. Hubungan kekerabatan 18 labu yang diamati berbeda dan hasil analisis dendogram menunjukkan bahwa ke-18 labu tidak membentuk satu kelompok berdasarkan daerah asal tetapi pengelompokannya berdasarkan banyaknya persamaan karakter yang dimiliki. Karakter molekular dilakukan dengan ekstraksi DNA, selanjutnya dilanjutkan metoda Random Amplified polymorphic DNA (RAPD) untuk mendapatkan data molekular berupa fragmen DNA dan dianalisis dengan menggunakan software NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System) versi 2.1. Berdasarkan analisis data morfologi diperoleh hasil pengelompokan 18 labu menjadi dua klaster yaitu klaster A dan klaster B, dan mengelompok pada nilai koefisien 71 %. Berdasarkan hasil analisis data molekular menunjukkan bahwa ke-18 labu mempunyai variasi genetik di antara labu yang ditunjukkan fragmen polimorfik yaitu 58 fragmen DNA (86,6 %), sedangkan gabungan keduanya mengelompokkan labu menjadi dua klaster yaitu klaster A dan klaster B yang mengelompok pada nilai koefisien 73 %. Pengelompokan pada dendogram berdasarkan karakter morfologi, molekular dan gabungan keduanya mengelompokkan labu menjadi dua klaster besar, yaitu klaster A dan klaster B dengan nilai koefisien yang berbeda-beda. (ABSTRACT) The pumpkin (Cucurbita moschata L.) is an important plant in tropical areas. The meat of the fruit can be processed to become various kinds of delicious food; the leaf can be cooked as vegetable; the seed can function as medicine for tapeworm and the juice can serve as antidote. There are many local Indonesian food ingredients with good bioactive components and nutrient potential; yet they are not functioned optimally. One of the efforts to improve this pumpkin quality is breeding in order to get high productivity. In order to obtain high-quality pumpkin, morphological characterization and genetic variation analysis are conducted. The objective of this research was to study variations of morphological character, genetic and fenetic relationship of pumpkin (C. moschata) in Yogyakarta Special Province. Morphological character was conducted by description in 18 pumpkins resulting in 60 fenotipe characters; there were 38 varied fenotipe characters in its vegetative and generative organ. Family relationship of the 18 observed pumpkins is different and the result of dendogram analysis shows that those 18 pumpkins do not form one group based on the origin area but the grouping is based on the number of the same characters. Molecular character was conducted by DNA extraction, then continued by Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) method in order to obtain the molecular data in the form of DNA fragment and analyzed by using NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System) software version 2.1. Based on morphological data analysis it is known that those 18 pumpkins are grouped into two clusters namely cluster A and cluster B, and they group at coefficient value of 71 %. The result of molecular data analysis shows that those 18 pumpkins have genetic variations among the pumpkins that is shown the polymorphic fragment namely 58 fragment DNA (86.6 %), while the combination of the two separates the pumpkins into two clusters at coefficient value of 73 %. Grouping in dendogram based on morphology, molecular characters and the combination of those two separate the pumpkins into two big clusters, namely cluster A and cluster B at different coefficient values. 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada