PRARANCANGAN PABRIK TITANIUM HIDRAT DARI ILMENIT DENGAN KAPASITAS 56.350 TON/TAHUN
Total View This Week47
Total View This Week47
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author
Subject
TEKNIK KIMIA
Datestamp
2019-07-16 00:00:00
Abstract :
(ABSTRAKSI) Titanium hidrat adalah bentuk hidrat dari titanium dioksida yang merupakan pigmen putih yang biasanya digunakan sebagai bahan pewarna aditif untuk industri cat, keramik, kertas, plastik, dan lain-lain. Peluang berkembangnya industri titanium hidrat di Indonesia cukup besar, mengingat sampai saat ini belum ada pabrik titanium hidrat yang tercatat telah berdiri di Indonesia. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produksi titanium hidrat 56.350 ton/tahun. Bahan baku utama yang dibutuhkan adalah ilmenit sebanyak 521.536,55 ton/tahun dan asam sulfat 98% sebanyak 632.433,02 ton/tahun. Metode yang digunakan adalah proses sulfat dengan bahan pembantu logam besi dan air. Secara umum, tahapan proses pembuatan titanium hidrat adalah sebagai berikut: (i) reaksi antara ilmenit dan asam sulfat 45% dalam reaktor alir tangki berpengaduk, (ii) pengkristalan dan pemisahan pengotor, (iii) reaksi hidrolisis untuk membentuk titanium hidrat, (iv) pemurnian produk titanium hidrat dengan pengeringan. Sebagai penunjang, unit utilitas menyuplai kebutuhan air sebanyak 377.536,52 kg/jam, listrik sebanyak 3287,94 kW, udara tekan sebanyak 150 m3/jam, steam sebanyak 248.462,91 kg/jam, refrigeran sebanyak 33.755,21 kg/jam dan udara panas sebanyak 109.581,00 m3/jam. Pabrik ini akan didirikan di kecamatan Muntok, propinsi Bangka Belitung, dengan pertimbangan raw material oriented. Kawasan industri dekat dengan pertambangan timah yang dimana hasil sisanya adalah ilmenit, dan dekat dengan pelabuhan sehingga mempermudah pengadaan bahan baku asam sulfat 98% yang didatangkan dari P.T. Pupuk Sriwijaya, Palembang, serta pemasaran produk titanium hidrat. Lokasi pabrik dekat dengan laut, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal dari air laut. Perhitungan evaluasi ekonomi memberikan hasil modal tetap yang dibutuhkan adalah sebesar Rp738.065.313.593,74 dan modal kerja sebesar Rp 478.330.043.145,17. Pada kapasitas 100% produksi, diperoleh ROI before tax sebesar 19,24%, ROI after tax sebesar 9,62%.POT before tax sebesar 2,44 tahun, POT after tax sebesar 3,92 tahun dengan faktor Lang sebesar 4,65, BEP sebesar 46,39%, SDP sebesar 228,92%,dan DCFRR sebesar 19,96%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik titanium hidrat dengan kapasitas 56.350 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut. (ABSTRACT) Titanium hydrate is the hydrated form of titanium dioxide which is the white pigment usually used as additive coloring agent for paint industry, ceramic industry, polymer industry,etc. Development opportunities of titanium hydrate industry in Indonesia is quite high, considering that currnently there is no manufacturer listed has been established in Indonesia. The plant is planned to operate for 330 days / year with titanium hydrate production capacity of 56,350 tons / year. The main raw material required are 521,536.53 tons / year of ilmenitel and 632,433.02 tons / year of 98% sulphuric acid. The method used is the sulphate process with iron and water as additive material. In general, titanium hydrate manufacturing stages process goes as follows: (i) reaction between ilmenite and 45% sulphuric acid in a continuously-stirred tank reactor, (ii) crystallization and separation of impurities, (iii) hydrolysis to form titanium hydrate, (iv) titanium hydrate product purification with drying . As a support, utility plant unit supplies water as much as 377,536.52 kg / hour, 3,287.94 kW of electricity, compressed air up to 150 m3/hr, 284,462.91 tons / hour of steam, 33,735.21 kg/hour of refrigerant and hot air with up to 109,581.00 m3/hour of capacity. The plant will be established in the city of Muntok, Bangka Belitung province, with raw material oriented consideration. Industrial area is close to the lead mine from which ilmenite is the waste of, and close to the harbor making it easier to procure raw material sulphuric acid 98% from P.T. Pupuk Sriwijawa, Palembang, as well as the marketing of the product titanium hydrate. Plant location close to the sea, so that the source of water for utility plant unit derived from seawater. Calculation of economic evaluation results are fixed capital required equal to Rp738,065,313,593.74 and working capital equal to Rp 478,330,043,145.17. At 100% production rate, obtained ROI before tax of 19.24%, ROI after tax of 9.62%, POT before tax of 2.44 years, POT after tax of 3.92 years, with Lang factor at 4.65, BEP at 46.39%, SDP at 28.92%, and 19.96% for DCFRR. Based on consideration of the economic evaluation results, this titanium hydrate plant with capacity of 56,350 tons / year is worth to be studied further.
(ABSTRAKSI) Titanium hidrat adalah bentuk hidrat dari titanium dioksida yang merupakan pigmen putih yang biasanya digunakan sebagai bahan pewarna aditif untuk industri cat, keramik, kertas, plastik, dan lain-lain. Peluang berkembangnya industri titanium hidrat di Indonesia cukup besar, mengingat sampai saat ini belum ada pabrik titanium hidrat yang tercatat telah berdiri di Indonesia. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produksi titanium hidrat 56.350 ton/tahun. Bahan baku utama yang dibutuhkan adalah ilmenit sebanyak 521.536,55 ton/tahun dan asam sulfat 98% sebanyak 632.433,02 ton/tahun. Metode yang digunakan adalah proses sulfat dengan bahan pembantu logam besi dan air. Secara umum, tahapan proses pembuatan titanium hidrat adalah sebagai berikut: (i) reaksi antara ilmenit dan asam sulfat 45% dalam reaktor alir tangki berpengaduk, (ii) pengkristalan dan pemisahan pengotor, (iii) reaksi hidrolisis untuk membentuk titanium hidrat, (iv) pemurnian produk titanium hidrat dengan pengeringan. Sebagai penunjang, unit utilitas menyuplai kebutuhan air sebanyak 377.536,52 kg/jam, listrik sebanyak 3287,94 kW, udara tekan sebanyak 150 m3/jam, steam sebanyak 248.462,91 kg/jam, refrigeran sebanyak 33.755,21 kg/jam dan udara panas sebanyak 109.581,00 m3/jam. Pabrik ini akan didirikan di kecamatan Muntok, propinsi Bangka Belitung, dengan pertimbangan raw material oriented. Kawasan industri dekat dengan pertambangan timah yang dimana hasil sisanya adalah ilmenit, dan dekat dengan pelabuhan sehingga mempermudah pengadaan bahan baku asam sulfat 98% yang didatangkan dari P.T. Pupuk Sriwijaya, Palembang, serta pemasaran produk titanium hidrat. Lokasi pabrik dekat dengan laut, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal dari air laut. Perhitungan evaluasi ekonomi memberikan hasil modal tetap yang dibutuhkan adalah sebesar Rp738.065.313.593,74 dan modal kerja sebesar Rp 478.330.043.145,17. Pada kapasitas 100% produksi, diperoleh ROI before tax sebesar 19,24%, ROI after tax sebesar 9,62%.POT before tax sebesar 2,44 tahun, POT after tax sebesar 3,92 tahun dengan faktor Lang sebesar 4,65, BEP sebesar 46,39%, SDP sebesar 228,92%,dan DCFRR sebesar 19,96%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik titanium hidrat dengan kapasitas 56.350 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut. (ABSTRACT) Titanium hydrate is the hydrated form of titanium dioxide which is the white pigment usually used as additive coloring agent for paint industry, ceramic industry, polymer industry,etc. Development opportunities of titanium hydrate industry in Indonesia is quite high, considering that currnently there is no manufacturer listed has been established in Indonesia. The plant is planned to operate for 330 days / year with titanium hydrate production capacity of 56,350 tons / year. The main raw material required are 521,536.53 tons / year of ilmenitel and 632,433.02 tons / year of 98% sulphuric acid. The method used is the sulphate process with iron and water as additive material. In general, titanium hydrate manufacturing stages process goes as follows: (i) reaction between ilmenite and 45% sulphuric acid in a continuously-stirred tank reactor, (ii) crystallization and separation of impurities, (iii) hydrolysis to form titanium hydrate, (iv) titanium hydrate product purification with drying . As a support, utility plant unit supplies water as much as 377,536.52 kg / hour, 3,287.94 kW of electricity, compressed air up to 150 m3/hr, 284,462.91 tons / hour of steam, 33,735.21 kg/hour of refrigerant and hot air with up to 109,581.00 m3/hour of capacity. The plant will be established in the city of Muntok, Bangka Belitung province, with raw material oriented consideration. Industrial area is close to the lead mine from which ilmenite is the waste of, and close to the harbor making it easier to procure raw material sulphuric acid 98% from P.T. Pupuk Sriwijawa, Palembang, as well as the marketing of the product titanium hydrate. Plant location close to the sea, so that the source of water for utility plant unit derived from seawater. Calculation of economic evaluation results are fixed capital required equal to Rp738,065,313,593.74 and working capital equal to Rp 478,330,043,145.17. At 100% production rate, obtained ROI before tax of 19.24%, ROI after tax of 9.62%, POT before tax of 2.44 years, POT after tax of 3.92 years, with Lang factor at 4.65, BEP at 46.39%, SDP at 28.92%, and 19.96% for DCFRR. Based on consideration of the economic evaluation results, this titanium hydrate plant with capacity of 56,350 tons / year is worth to be studied further.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
