Abstract :
(ABSTRAKSI) Latar Belakang
Stroke merupakan masalah kesehatan utama di negara maju dan penyebab utama kecacatan
pada orang dewasa. Stroke dapat menyebabkan kemunduran kognitif, dan frekuensi
gangguan kognitif pascastroke berkisar antara 20-30% dan dapat berkembang menjadi
demensia. Penatalaksanaan gangguan kognitif pasca stroke harus mencakup pencegahan
sekunder stroke dan terapi spesifik untuk ganguan kogntif tersebut. Belum ada obat yang
disetujui oleh FDA untuk gangguan kognitif pascastroke. Salah satu tanaman obat yang
sering digunakan untuk memperbaiki kognitif adalah pegagan (centella asiatica) namun
penelitian masih dalam setting preklinik.
Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental. Subjek penelitian adalah pasien
gangguan kognitif pasca stroke yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito dan RSUD Wates. Pada
penelitian ini tiga kelompok subjek dengan variabel yang mirip,masing-masing mendapat
preparat ekstrak pegagan (750 mg/hari dan 1000 mg/hari) atau asam folat (3mg/hari) selama
6 minggu. Penilaian skor MoCA-Ina dilakukan pada awal terapi dan setelah 6 minggu terapi.
Analisis statistik menggunakan uji chi-squre test untuk variabel nominal dan ordinal,dan oneway
ANOVA untuk variabel numeric.
Hasil
Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 48 subjek, 17 subjek mendapat terapi ekstrak
pegagan 1000 mg/hari, 17 subjek mendapat terapi ekstrak pegagan 750 mg/hari, dan 14
subjek mendapat terapi asam folat 3 mg/hari. Pada analisis pair t-test, baik pemberian ekstrak
pegagan 750 mg, 1000 mg, atau asam folat 3 mg perhari selama 6 minggu efektif untuk
memperbaiki gangguan kognitif pasca stroke infark dinilai dari perbaikan skor MoCA-Ina
awal dibandingkan akhir terapi. Rerata Î skor MoCA-Ina minggu ke-6 dikurangi baseline
kelompok pegagan 1000 mg adalah 5,53±3,52 (p<0,001; 95%CI), pegagan 750 mg adalah
4,94±2,16 (p<0,01; 95%CI), dan asam folat 3 mg adalah 4,06±2,08 (p<0,01; 95%CI). Pada
analisis statistik secara one-way ANOVA (Tabel 5) didapatkan hasil bahwa tidak ada
keefektifan yang lebih superior diantara ketiga obat tersebut dilihat dari rerata Î skor MoCAIna
minggu ke-6 dengan baseline adalah p=0,39 dengan 95%CI. Nilai signifikansi p pada
analisis multivariate variabel perancu terhadap variabel outcome Î MoCA-Ina semuanya
menunjukkan p>0,05 sehingga memperkuat bukti bahwa pada penelitian ini variabel perancu
tidak mempengaruhi outcome terapi.
Kesimpulan
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa terapi ekstrak pegagan 1000 mg/hari dan 750 mg/hari
efektif untuk memperbaiki gangguan kognitif pasca stroke infark tetapi tidak lebih superior
dibandingkan dengan asam folat 3 mg/hari. (ABSTRACT) Stroke can cause cognitive decline known as cognitive vascular impairment (VCI) and
incidence of cognitive impairment after stroke is about 20-30% and can develope to demensia.
Therapy for VCI has to include management of risk factor and specific treatment for the VCI itself.
One of herbs that can be used for treatment cognitive impairment is Pegagan (centella asiatica), but
most of the study still held in preclinic setting.
This study conduct with quasi experimental design. Subject of the study is VCI patient who
treated outpatient in RSUP Dr. Sardjito and RSUD Wates policlinic. Subjects were devided into 3
groups, which is treated by Pegagan ekstract 750 mg/day, pegagan ekstract 1000 mg/day, and folic
acid 3 mg/day within 6 weeks. Assesment of VCI is used Montreal Cognitive Assesment Indonesian
version, which is score below 26 is diagnosed as VCI. Statistical analysis by chi-square test for
categorical variable and one-way ANOVA for numerical variable.
48 subjects participated this study,17 were treated by pegagan 750 mg/day, 17 were treated by
pegagan 1000 mg/day and 14 were treated by folic acid 3 mg/day. Pair t-test analysis shows that
subjects treated with pegagan 750 mg, 1000 mg, and folic acid 3 mg perhari selama 6 minggu is
efective to improve VCI showed by addition of MoCA-Ina score at the end of study compared by
baseline. Mean ΠMoCA-Ina score after6 weeks treatment in Pegagan 1000 mg subjects is 5,53±3,52
(p<0,001; 95%CI), pegagan 750 mg is 4,94±2,16 (p<0,01; 95%CI), dan folic acid 3 mg is 4,06±2,08
(p<0,01; 95%CI). one-way ANOVA analysis shows that no significantly difference between three
groups. Multivariate analysis for confounding factors to outcome shows not significant (p>0,05). Itâs
proved that improvement of MoCA-Ina score is depends on the mechanism of the drugs.
Keywords : Centella asiatica-Vascular cognitive impairment-MoCA-Ina