DETAIL DOCUMENT
Pemanfaatan Limbah Padat dan Limbah Cair Industri Pati Sagu (Metroxylon) Menjadi Biogas Secara Batch Melalui Proses Co-Digestion Limbah Sagu dan Kotoran Sapi
Total View This Week50
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S2 Teknik Kimia 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Limbah sagu memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan merupakan kandidat yang sangat baik sebagai substrat untuk membuat bahan bakar alternatif berbahan biomasa dengan proses degradasi anaerob. Limbah sagu biasanya dibuang langsung ke lingkungan dan menyebabkan pencemaran. Untuk mengatasi hal tersebut limbah sagu dimanfaatkan sebagai bahan pembuat biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio penambahan kotoran sapi dan pengaruh pH kontrol terhadap optimasi pembentukan biogas dari limbah padat dan limbah cair industri sagu melalui proses co-digestion limbah sagu dengan kotoran sapi. Proses biodegradasi dilakukan didalam digester anaerobik secara batch. Pengaruh rasio penambahan kotoran sapi dilakukan dalam empat digester, tiap digester diisi dengan limbah cair: ampas: kotoran sapi sebanyak A (1:5:0), B (1:5:1), C (1:5:2) dan D (1:5:3). Sedangkan pengaruh pH kontrol dilakukan dalam dua digester dengan rasio penambahan limbah cair; ampas: kotoran sapi tiap digester AP (1:5:0) dan CP (1:5:2) dan nilai pH dikontrol pada pH 7 dengan penambahan larutan NaOH 2N. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio penambahan kotoran sapi melalui proses co-digestion dengan limbah sagu tidak meningkatkan optimasi biogas dari campuran limbah cair dan limbah padat industri sagu. Digester B (1:5:1) menghasilkan metana 19,88 mL/gVS, C (1:5:2) menghasilkan 17,59 mL/gVS dan D (1:5:3) 26,59 mL/gVS dibandingkan dengan digester A (1:5:0) sebagai kontrol menghasilkan metana sebanyak 27,27 mL/gVS. Pada variabel pH kontrol menunjukkan peningkatan hasil metana yaitu, digester AP (1:5:0) menghasilkan metana sebanyak 87,22 mL/gVS dan CP (1:5:2) menghasilkan metana 35,37 mL/gVS. (ABSTRACT) Sago waste has a high content of organic matter and is a good candidate as a substrate for making alternative fuels made from biomass by anaerobic degradation process. Sago waste usually directly dumped into the environment and causing pollution. Sago waste can be used as the raw material for biogas production to overcome the environmental problem. This research aims to study the effect of cow dung ratio addition and the effect of pH control on the optimization of biogas formation from solid and liquid waste sago industry through co-digestion process sago waste with cow dung. Biodegradation process performed in batch reactor under anaerobic condition. The effect of cow dung ratio addition is done in four digesters, each digester is filled with solid waste: liquid waste: cow dung as much as in digester A (1:5:0), B (1:5:1), C (1:5:2) and D (1:5:3). Meanwhile the effect of controlled pH is done in two digesters with the addition ratio of liquid waste: solid waste: cow dung at digester AP (1:5:0), digester CP (1:5:2) and the pH value was controlled at pH 7 with the addition of NaOH 2N solution. The result showed that the addition of cow dung ratio with sago waste industry through co-digestion process does not increase the optimization of biogas formation. B (1:5:1) digester has methane 19.88 mL/gVS, C (1:5;2) digesters produce 17.59 mL/gVS, D (1:5:3) digester has 26.59 mL/gVS lower than A digester as a control without cow dung addition produce methane as much as 27.27 mL/gVS. Controlled pH variable showed methane yield increased at AP (1:5:0) digester produce 87.22 mL/gVS and CP (1:5:2) digester produce 35.37 mL/gVS methane. 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada