DETAIL DOCUMENT
PETROGENESIS BATUAN VULKANIK ADANG DAN KAITANNYA DENGAN KETERDAPATAN MINERAL RADIOAKTIF DI KABUPATEN MAMUJU, SULAWESI BARAT.
Total View This Week171
Institusion
Universitas Gadjah Mada
Author

Subject
S2 Teknik Geologi 
Datestamp
2019-07-16 00:00:00 
Abstract :
(ABSTRAKSI) Mamuju merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki nilai laju dosis radiasi (radioaktivitas) tinggi. Nilai radioaktivitas yang tinggi terdapat pada daerah yang tersusun oleh batuan vulkanik, terutama batuan vulkanik Adang yang tersusun oleh batuan vulkanik basa hingga intermediet. Keterdapatan mineral radioaktif pada batuan basaltik-andesitik belum pernah dijumpai di Indonesia, sehingga hal ini menjadi sangat menarik untuk di lakukan penelitian terutama genesis batuan vulkanik tersebut. Kondisi laju dosis radiasi tersebut merupakan implikasi dari kondisi geologi maupun tataan tektonik secara regional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui genesis batuan vulkanik Adang di daerah Mamuju, sebaran batuan pembawa mineral radioaktif di daerah Mamuju serta mengetahui tipe dan genesis mineralisasi mineral radioaktif di daerah Mamuju. Penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi, radiometri dan geokimia. Pemetaan radiometri lapangan dilakukan menggunakan gamma surveyor (model RS 125) untuk mengetahui tingkat laju dosis radiasi, kadar potasium (K), ekivalen uranium (eU) dan ekivalen thorium (eTh) pada tanah dan batuan. Batuan vulkanik Adang merupakan hasil dari proses vulkanisme suatu kompleks gunungapi yang bersumber dari beberapa pusat gunungapi. Berdasarkan hasil hasil interpretasi citra satelit, pemetaan geologi lapangan dan pengamatan petrografi, maka batuan penyusun daerah penelitian secara umum tersusun oleh kelompok batuan plutonik, sedimen tua, batuan vulkanik dan vulkaniklastik serta batuan sedimen muda. Satuan batuan vulkanik dapat dikelompokkan menjadi 7 yaitu kompleks Tapalang, Ampalas, Adang, Malunda, Karampuang, Sumare dan Labuan Rano. Sebaran nilai laju dosis radiasi dan keterdapatan mineralisasi dijumpai hanya pada batuan vulkanik kompleks Tapalang, Ampalas, Adang dan Malunda. Batuan vulkanik Adang merupakan tersusun atas batuan ponolite hingga dasit, dengan afinitas toleitik hingga ultra potasik, terbentuk pada active continental margin (ACM) dengan busur vulkanik terletak cukup jauh dari zona subduksi, serta magma pembentuk batuan ini sangat dipengaruhi oleh kerak benua. Tipe mineralisasi mineral radioaktif yang terbentuk adalah cebakan uranium tipe volcanic related structural bound, yang dikontrol oleh beberapa faktor, yaitu sebaran litologi ultrapotasik/ shosonitik terutama batuan vulkanik kompleks Adang sebagai batuan sumber pembawa mineral radioaktif dan batuan pavorabel pada vulkanik kompleks Tapalang, Ampalas dan Malunda, proses hidrotermal yang mengisi struktur berarah timurlaut-barat daya, utaraselatan dan barat-timur, dan proses pengkayaan supergen yang meliputi proses pelapukan, pencucian dan pengendapan unsur radioaktif. Mineral radioaktif yang terbentuk sebagai mineral primer adalah davidite ((U,Ce,Fe)2(Ti,Fe,V,Cr)5O12) dan thorianite (ThO2), mineral sekunder berupa gummite (UO3.nH2O) dan autonite (CaO.2UO3.P2O5.8H2O) serta berasosiasi dengan berbagai mineral sulfida. (ABSTRACT) Mamuju is the capital city of West Sulawesi province that has high value of radiation dose rate (radioactivity) . High values of radioactivity found in the area composed by volcanic rocks, volcanic rocks Adang mainly composed of alkaline volcanic rocks up to intermediates. Radioactive mineral occurrences on the basaltic-andesitic rocks have never been found in Indonesia, so it becomes very interesting to do research primarily in the genesis of these volcanic rocks. The condition of the radiation dose rate is the implication of the geological conditions and regional tectonic settings. The purpose of this study was to determine the genesis of volcanic rocks in the area Adang Mamuju, distribution of radioactive mineral source rock in Mamuju area and identification the genesis of mineralization and type of radioactive minerals in the area Mamuju. The study was conducted by geological mapping, radiometric and geochemical. The field radiometric mapping is done using gamma surveyor (model RS 125) to determine the level of radiation dose rate, potassium (%K), equivalent uranium (ppm eU) and equivalent thorium (ppm eTh) in soil and rocks. Adang volcanic rock is the result of a complex process of volcanism with source of several volcanic centers. Based on the results of satellite image interpretation, geological field mapping and petrographic analysis, generraly research area are composed by the group of plutonic , old sedimentary, volcanic and vulkaniclastic rocks and younger sedimentary rocks. Volcanic rock unit can be grouped into 7 volcanic complexs that compound Tapalang, Ampalas, Adang, Malunda, Karampuang, Sumare and Labuan Rano. The distribution of the value of radiation dose rates and occurrences of mineralizations are found only on the Tapalang complex, Ampalas, Adang and Malunda volcanic rocks. Adang volcanic rocks are composed by ponolite to dacite rocks, with toleitic to ultra potassic affinities, formed in active continental 

Institution Info

Universitas Gadjah Mada