Abstract :
Latar belakang: Sindrom mata kering menggambarkan defisiensi air mata baik secara kualitas maupun kuantitas. Salah satu faktor resiko sindrom mata kering adalah penggunaan gadget karena pengguna terfokus pada satu objek, mengakibatkan otot mata tegang dan mengurangi frekuensi berkedip sehingga mengarah kepada penguapan air mata yang berlebihan dan menimbulkan sindrom mata kering. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan gadget dengan kejadian sindrom mata kering.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Instrumen yang digunakan berupa informed consent dan kuesioner.
Hasil: Jumlah sampel penelitian sebanyak 180 responden. Pengguna gadget paling banyak memiliki lama penggunaan lebih dari 6 jam (60%). Jenis gadget yang paling banyak digunakan adalah smartphone dan laptop (61,7%). Berdasarkan derajat mata keringnya, sebanyak 36,7% memiliki kondisi mata yang normal tanpa sindrom mata kering, tetapi 26,1% mahasiswa sudah menderita sindrom mata kering berat. Terdapat hubungan signifikan antara lama penggunaan gadget dengan kejadian sindrom mata kering. (p = 0,035)
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan gadget dengan kejadian sindrom mata kering pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.