PROFIL TEMPERATUR PADA PERISTIWA KONDENSASI ALIRAN UAP DENGAN PENDINGINAN LUAR SEARAH PADA PIPA HORISONTAL BERBASIS MULTI LOKASI
Total View This Week2
Total View This Week2
Institusion
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Author
CATUR WAHYU SUHARTOYO
Subject
Datestamp
2022-03-10 06:43:05
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola sebaran temperatur di sepanjang saluran horisontal pada saat proses kondensasi. Bahan penelitian ini adalah air yang dipanaskan dengan menggunakan boiler dan kemudian dikondensasikan untuk membentuk aliran uap-kondensat pada pipa horisontal, sementara air dingin dialirkan dalam pipa anulus bagian luar. Alat penelitian terdiri atas pipa anulus bagian dalam dari bahan tembaga berdiameter 17 mm dengan panjang 1,8 m, sedangkan pipa anulus bagian luar adalah pipa besi berdiameter 102 mm dengan panjang 1,6 m. Termokopel tipe K digunakan untuk mendeteksi penyebaran temperatur yang terjadi di sepanjang pipa (L=1,6 m). Peralatan akuisisi data (data logger) digunakan untuk merekam data yang terbaca oleh temperatur dengan sampling rate 5 data/detik. Diperoleh hasil bahwa pola sebaran temperatur pada peristiwa kondensasi pada pipa horisontal dipengaruhi oleh posisi aksial sepanjang pipa kondensasi makin mendekati titik keluar pipa temperatur cenderung semakin kecil yang berarti bahwa lapisan kondensat makin tebal. Dengan semakin tebalnya lapisan kondensat ini maka dapat memicu terjadinya ketidakstabilan aliran. Ketidakstabilan aliran ini disebabkan karena efek Bernouli, yang kemudian berpengaruh pada pola aliran yang terjadi yaitu stratified, stratified-wavy,wavy dan wavy to slug.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola sebaran temperatur di sepanjang saluran horisontal pada saat proses kondensasi. Bahan penelitian ini adalah air yang dipanaskan dengan menggunakan boiler dan kemudian dikondensasikan untuk membentuk aliran uap-kondensat pada pipa horisontal, sementara air dingin dialirkan dalam pipa anulus bagian luar. Alat penelitian terdiri atas pipa anulus bagian dalam dari bahan tembaga berdiameter 17 mm dengan panjang 1,8 m, sedangkan pipa anulus bagian luar adalah pipa besi berdiameter 102 mm dengan panjang 1,6 m. Termokopel tipe K digunakan untuk mendeteksi penyebaran temperatur yang terjadi di sepanjang pipa (L=1,6 m). Peralatan akuisisi data (data logger) digunakan untuk merekam data yang terbaca oleh temperatur dengan sampling rate 5 data/detik. Diperoleh hasil bahwa pola sebaran temperatur pada peristiwa kondensasi pada pipa horisontal dipengaruhi oleh posisi aksial sepanjang pipa kondensasi makin mendekati titik keluar pipa temperatur cenderung semakin kecil yang berarti bahwa lapisan kondensat makin tebal. Dengan semakin tebalnya lapisan kondensat ini maka dapat memicu terjadinya ketidakstabilan aliran. Ketidakstabilan aliran ini disebabkan karena efek Bernouli, yang kemudian berpengaruh pada pola aliran yang terjadi yaitu stratified, stratified-wavy,wavy dan wavy to slug.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
