Abstract :
Skripsi ini membahas keberhasilan Brazil, India, dan China sebagai negara
berkembang yang bersikap kritis terhadap WTO. Latar belakang penulisan artikel ini
didasarkan pada kecenderungan dari negara-negara berkembang yang selalu
mengalami kekalahan di setiap perundingan WTO. Melihat kenyataan bahwa setiap
kesepakatan yang selalu berpihak kepada negara-negara maju membuat negaranegara
berkembang kemudian membentuk koalisi yang lebih efektif dalam
mengakomodasi kepentingan mereka. Skripsi ini dikaji dengan menggunakan teori
rezim internasional realism dan konsep koalisi. Andreas Hasenclever mengemukakan
bahwa adanya distribusi power atau kekuatan diantara aktor-aktor yang kuat mampu
berpengaruh terhadap pembentukan rezim yang efektif dan bertahan dalam sebuah
issue-area serta sifat rezim yang dihasilkan, terutama menyangkut sejauh mana
manfaat yang dihasilkan dari kerjasama yang terbangun. Kemudian Kent Jones,
memaparkan kekuatan baru diperlukan dari negara-negara selatan untuk
mengimbangi dominasi negara-negara utara sebagai instrument untuk meningkatkan
posisi tawar mereka.