Abstract :
*539 Latar Belakang: Hipotiroid adalah suatu penyakit defisiensi hormone tiroid yang menyebabkan kelainan atau gangguan perkembangan sel-sel syaraf terutama sel piramid di korteks serebrum, sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari dan mengakibatkan rendahnya nilai Intelligence Quotient (IQ). Prevalensi hipotiroid sendiri di Indonesia masih tergolong tinggi. Terapi farmakologi dirasa masih kurang untuk membantu para penderita hipotiroid.
Tujuan: Mengetahui efek latihan jalan cepat adekuat terhadap jumlah sel piramid yang berada pada korteks serebrum tikus putih hipotiroid kongenital.
Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian experimental, desain postes grup kontrol. Postes untuk menganalisis adanya perubahan jumlah sel piramid pada korteks serebrum tikus putih hipotiroid kongenital. Subjek penelitian ini adalah induk tikus Sprague Dawley yang sedang bunting yang berjumlah 6 ekor, 4 diantaranya diberi induksi PTU agar didapatkan anak tikus hipotiroid kongenital. Anak tikus yang lahir dari tiap induknya diambil 5 ekor, sehingga didapatkan 6 kelompok yaitu normal tanpa latihan, normal dengan latihan, hipotiroid tanpa latihan, hipotiroid dengan latihan, hipotiroid dengan terapi tiroksin, hipotiroid dengan terapi tiroksin dan latihan. Ketika usia mencapai 8 minggu tikus diambil jaringan otaknya dan dibuat preparat sehingga dapat dibandingkan jumlah sel piramidnya. Data diuji dahulu normalitasnya dengan metode Kolmogorov-Smirnov dan dianalisis dengan metode OneWayAnova. Sedangkan untuk mengetahui perbandingan pengaruh masing–masing perlakuan pada setiap kelompok terhadap kelompok yang lain digunakan metode Post Hoc Test Multiple Comparison.
Hasil: Rerata jumlah sel piramid kelompok normal (66±7), normal latihan (88±12), hipotiroid (47±10), hipotiroid latihan (59±4), hipotiroid dengan tiroksin (85±7) dan hipotiroid dengan tiroksin dan latihan (97±18). Hasil uji One Way Anova menunjukkan hasil p=0,000 (p