DETAIL DOCUMENT
PERBANDINGAN KEJADIAN ASTIGMATISMA SETELAH OPERASI KATARAK DENGAN METODE FAKOEMULSIFIKASI DAN EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA KAPSULAR
Total View This Week1
Institusion
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Author
ROSITA SHOLEKHA
Subject
 
Datestamp
2022-01-07 02:46:37 
Abstract :
Latar Belakang: Di Indonesia terdapat 1,8% kasus katarak pada semua umur. WHO menetapkan operasi katarak sebagai salah satu indikator tercapainya keberhasilan program Universal Eye Health 2014-2019 dalam menurunkan angka gangguan penglihatan. Operasi katarak memicu astigmatisma merupakan salah satu komplikasi penting pada operasi katarak. Operasi katarak ekstrakapsular masih menjadi pilihan utama dalam operasi katarak sedang metode fakoemulsifikasi memiliki keuntungan dalam mengurangi astigmatisma post operasi dengan sayatan kecil. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kejadian astigmatisma post operasi katarak pada fakoemulsifikai dan ekstraksi katarak ekstra kapsular. Metode: Metode crossectional digunakan dalam penelitian ini, jumlah sempel pada penelitian ini adalah 31 orang dengan jumlah pasien fakoemulsifikasi 16 pasien dan ekstraksi katarak ekstra kapsular 15 pasien. Pasien adalah penderita katarak yang akan menjalani operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi di RS PKU Unit 1 Yogyakarta dan ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK) di RS PKU Bantul. Uji statistic menggunakan uji mann-whitney. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan rata-rata astigmatisma 1,21 ± 0,62 D pada fakoemulsifikasi dan 4,00± 2,709 D pada ekstraksi katarak ekstra kapsular dengan perbedaan yang signifikan p=0,00 (p 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta