Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh berbagai formula
inokulum Rhizobakteri indigenous Merapi dan metode aplikasi pada budidaya
padi Segreng Handayani di tanah Regosol dengan cekaman kekeringan.
Menentukan bentuk formula inokulum Rhizobakteri indigenous Merapi dan
metode aplikasi yang paling tepat pada budidaya padi Segreng Handayani dengan
cekaman kekeringan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai
dengan Desember 2015 di Laboratorium Agrobioteknologi dan Lahan Percobaan,
Fakultas Pertanian UMY, Jl. Lingkar Barat,Tamantirto, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, DIY.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental yang dilaksanakan di
Lahan yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan
desain percobaan Faktor tunggal yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu: (A)
Inokulum padat pada benih-dibibitkan pada besek-tanam; (B) Inokulum padat
pada benih dikecambakan-dibibitkan pada besek- tanam; (C) Inokulum cair
rendam benih-dibibitkan besek-tanam; (D) Inokulum cair rendam bibit-tanam; (E)
Inokulum cair kocor di lahan-tanam. Masing-masing diulang sebanyak 3 kali
ulangan, dengan demikian diperoleh 15 petak, dan ditanam pada tanah Regosol
dengan jarak tanam 20 x 20 cm dan disiram dengan penyiraman setiap 6 hari
sekali.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk formula inokulum
Rhizobakteri indigenous Merapi dan berbagai metode aplikasi yang diaplikasikan
pada padi Segreng Handayani di tanah Regosol dengan penyiraman 6 hari sekali
memiliki pengaruh yang nyata pada parameter proliferasi akar, berat segar
tanaman, berat kering tanaman, umur berbunga dan berat biji/rumpun. Bentuk
formula inokulum padat Rhizobakteri indigenous Merapi dengan metode aplikasi
pada benih-dibibitkan-tanam pada tanah Regosol dengan penyiraman 6 hari sekali
cenderung memiliki hasil yang lebih baik yaitu sebesar 3, 26 ton/hektar.