Pengaruh kuat tegangan dan lama waktu pengelasan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas dari sambungan suatu material. Resistance spot welding adalah proses penyambungan dua buah material atau lebih yang menggunakan elektroda yang berupa tembaga sebagai pengalir energi panas untuk mencairkan material di bantu dengan tekanan untuk melakukan pengelasan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi tegangan dan waktu pengelasan terhadap struktur mikro, kekerasan (Vickers) dan kapasitas beban tarik-geser.
Proses penyambungan spot welding menggunakan plat Stainless Steel 304 dan baja karbon rendah dengan spesimen panjang 100 mm serta lebar 30 mm. Tebal plat Stainless Steel 304 yaitu 1 mm dan baja karbon rendah 3 mm, kemudian plat disambung secara tumpang (lap joint). Parameter tegangan listrik yang digunakan yaitu 2.02 V, 2.30 V dan 2.67 V dengan waktu pengelasan 3, 4 dan 5 detik. Pada penelitian ini dilakukan pengujian struktur mikro, kekerasan (Vickers) dan penguji tarik-geser.
Hasil pengamatan mikro menunjukan bahwa terdapat unsur ferrit dan perlit pada Stainless Steel 304 serta baja karbon rendah, seiring meningkat tegangan dan waktu pengelasan perlit semakin meningkat. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada daerah weldmetal yaitu 350 HV pada tegangan 2.67 V di waktu 3 detik dan nilai kekerasan terendah yaitu 304 HV pada tegangan 2.30 V di waktu 5 detik. Nilai kapasitas beban tarik-geser tertinggi terdapat pada tegangan 2.30 V di waktu 5 detik sebesar 7,850 N dan nilai kapasitas beban tarik-geser terendah terdapat pada tegangan 2.02 V di waktu 4 detik sebesar 4,544 N. Peningkatan tegangan dan waktu dapat mempengaruhi diameter nugget pada daerah weld metal.